REDAKSI8.COM, DEPOK – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) bersama Anggota DPR RI, Lucy Kurniasih, menyelenggarakan sosialisasi program BANGGA KENCANA di Rumah Kebun Astuti, Cinangka, Sawangan, Depok, pada Sabtu (11/10/2025).
Acara ini menandai komitmen bersama dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas keluarga dan penanganan isu kependudukan.
Dalam sambutannya, Lucy Kurniasih menjelaskan transformasi dan visi besar di balik nomenklatur baru lembaga tersebut.
“Pertemuan hari ini bekerja sama dengan BKKBN yang sudah berubah nomenklatur menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga). Program Bangga Kencana adalah singkatan dari Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana, yang menandakan cakupan tugas kami yang lebih luas untuk membangun keluarga Indonesia yang berkualitas,” ujarnya.
Lucy kemudian menyoroti tiga fokus utama yang menjadi prioritas, dimulai dengan penjelasan mendasar tentang stunting.
“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Yang harus kita pahami bersama, stunting itu bisa dicegah tapi tidak bisa diobati. Harapan kita ke depan kita bisa zero stunting,” tegasnya.
Ia juga menekankan periode kritis yang menjadi fondasi kehidupan seorang anak.
“1000 Hari Pertama Kehidupan perlu terus kita jaga, yang dimulai sejak pertemuan sperma dan sel telur. Inilah masa emas yang menentukan kualitas generasi mendatang,” jelas Lucy.
Pada kesempatan itu, ia juga menganjurkan usia pernikahan ideal, yakni 25 tahun bagi laki-laki dan 21 tahun bagi perempuan, untuk menghindari risiko 4T (Terlalu Tua, Terlalu Sering, Terlalu Banyak, dan Terlalu Muda).
Dalam kesempatan itu, Wahyuniati, S.IP., MPH., selaku Direktur Pendayagunaan Lembaga Organisasi Kemasyarakatan Kemendukbangga juga ikut memaparkan lima program quickwin andalan kementerian sebagai strategi percepatan.
Kelima program tersebut adalah:
1. GENTING (Gerakan Donasi Nutrisi): Fokus memberikan bantuan nutrisi untuk keluarga berisiko stunting.
2. TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak): Wadah pengasuhan anak dengan standar terbaik.
3. GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia): Mengajak para ayah aktif dalam pengasuhan anak.
4. SIDAYA (Lansia Berdaya): Program pemberdayaan lansia, salah satunya melalui SELANTANG (Sekolah Lansia Tangguh).
5. SUPER APP: Aplikasi lengkap untuk mengakses semua program Kemendukbangga.
Sementara itu, Pranata Humas Kemendukbangga, Roy Primera, memperdalam pemaparan mengenai Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Ia lantas membuka paparan dengan data yang mengkhawatirkan.
“20,91% anak di Indonesia tidak mendapatkan peran ayah, lalu hanya 37,17% anak usia balita yang mendapat pengasuhan dari kedua orang tuanya,” papar Roy.
Ia pun menegaskan bahwa program GATI dirancang untuk menjawab fenomena fatherless ini.
“Program ini diharapkan dapat menyasar pada para ayah, calon ayah, maupun orang-orang yang memiliki kaitan dengan peran ayah. Besar harapannya pemikiran bahwa kehadiran ayah itu penting dapat dipahami bersama oleh seluruh elemen masyarakat,” tutup Roy
