REDAKSI8.COM – Untaian kembang (bunga) yang disusun sedemikian rupa ini diberi nama Kembang Sarai. Kembang Sarai ini biasanya digunakan oleh masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, sebagai kembang penghias di acara keagamaan seperti Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Jikalau bulan maulid atau bulan Rabiul Awal tiba, para pengrajin Kembang Sarai ini biasanya banyak mendapat pesanan. Seperti yang disampaikan oleh Bahriah, salah satu pengrajin Kembang Sarai yang membuka lapak dagangannya di Jalan Sukaramai Pasar Martapura, Sabtu (7/12/2019).
“Pada bulan Rabiul Awal kemarin, setiap hari rata rata 7 buah terjual. Kalau hari biasa itu tidak banyak, pada hari ini ada 3 terjual, 2 sudah tadi terjual, sedangkan yang ini pesanan orang dan diambil setelah ashar,” ujarnya.
Pembuatan kembang sarai ini kata Bahriah tergantung pesanan masyarakat dari segi bentuk/rangkaiannya. Jika bentuk/rangkaiannya standar (biasa), proses pembuatannya bisa memakan waktu sekitar satu jam. Namun jika bentuknya rumit, maka lama waktu yang diperlukan untuk membuatnya sekitar 2 jam.
“Pembuatan kembang serai tergantung pesanan orang, jadi jarang kita bikin duluan, kalau bikin duluan paling satu buah, dan pembuatannya tergantung kapan orang mengambilnya agar tidak layu, pesan yang diolah ini setelah ashar diambil, jadi jam 2 baru kita olah,” terangnya.
Masih kata Bahriah, bahan untuk membuat kembang sarai ini dari bermacam macam bunga, dan bunga tersebut juga mudah didapatkan.
“Untuk bahannya adalah kembang (bunga) melati, kembang kertas, kembang kenanga, kembang tunjuk dan, daun lito sebagai parisai dibagian bawah kembang sarainya,” sebutnya.
Harga satu buah kembang sarai tergantung dari bentuk dan tingkat kerumitan membuatnya, dari harga di bawah Rp5 ribu sampai Rp20 ribu per cangkirnya.
“Harganya tergantung dengan bentuk, saat hari biasa dari mulai 40 ribu sampai 70 ribu, kalau bulan maulid itu harga sampai 100 ribu tergantung bentuk kembang serainya,” pungkasnya.

