REDAKSI8.COM – Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Emilasari, mengajak masyarakat Banjarbaru jangan terlalu dini berasumsi penyebab kebakaran eks Pasar Bauntung Banjarbaru karena sabotase.

Baginya, asumsi-asumsi liar yang kebenarannya belum bisa dibuktikan itu kemungkinan dapat menimbulkan keresahan warga lain.

“Masyarakat jangan terlalu subjektif menilai bahwa itu adalah sabotase. Biarkan penyidik bertugas dulu,” katanya melalui sambungan telpon kepada Redaksi8.com, Jumat (28/5) sore.
Emi (panggilan akrabnya) meminta, aparat hukum secepatnya melakukan penyidikan secara menyeluruh. Hasilnya nanti pun bisa sesegera mungkin di publikasikan, agar anggapan masyarakat tidak berkembang lebih lebar.
Serta, pemerintah kota Banjarbaru sebisa mungkin mengambil langkah dengan menginventarisir apa-apa saja yang menjadi kerugian milik warga.
“Jika ada korban, pemko bisa berikan bantuan kepada mereka. Melalui dinas terkait inventaris apa saja yang terbakar,” sarannya.
Rencananya, Emi mengungkapkan, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Banjarbaru bersama pihak ketiga (Pemilik modal) akan bekerjasama memanfatkan Eks Pasar Bauntung tersebut.
“Sejauh ini saya belum tau mau dikerjasamakan dalam bentuk apa antara pihak ketiga dan Bappeda disana,” Ia mengaku.
Tapi Emi kurang sependapat, karena menurutnya, menjalin hubungan kerjasama dengan pihak ketiga hanya menguntungkan si pemilik modal saja.
Sementara, bekas lahan pasar itu jika dijadikan sebagai ruang publik, sambungnya, kemungkinan besar mampu menopang ekonomi masyarakat sekitar.
“Kenapa tidak dijadikan ruang publik saja, misalnya RTH (Ruang Terbuka Hijau <–Red). Ada kuliner khas, ada wahana hiburan lainnya sebagai wadah berkumpul orang banyak. Pastinya itu dapat dimanfaatkan sebagai peluang ekonomi untuk masyarakat setempat,” tukasnya.
“Saya lebih sepakat itu di bikin RTH, ketimbang di kerja samakan dengan pihak ketiga yang kemungkinan lebih banyak mudaratnya,” pungkas legislator partai PAN itu.