REDAKSI8.COM, BANJAR – Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Banjar tak mau lengah. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemkab Banjar menggelar Apel Siaga Antisipasi Bencana Banjir, Angin Puting Beliung, dan Tanah Longsor (Batingsor) di halaman kantor BPBD, Jumat (31/10/2025) pagi.
Apel ini menjadi bentuk kesiapsiagaan seluruh elemen dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang setiap tahun mengancam wilayah Kabupaten Banjar.
Bupati Banjar H. Saidi Mansyur, S.I.Kom yang diwakili Asisten Administrasi Umum Setda Banjar Rakhmat Dhany, S.STP., M.Si bertindak sebagai pembina apel. Kegiatan turut dihadiri unsur Forkopimda Banjar, Danlanud Sjamsudin Noor, Kalak BPBD Provinsi Kalsel, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Banjarbaru, Kepala BWS Kalimantan III, pimpinan perangkat daerah, camat se-Kabupaten Banjar, serta unsur TNI-Polri, PMI, ORARI, RAPI, EBR, APDESI, hingga para relawan dan pegiat kebencanaan.
Dalam sambutan Bupati Banjar yang dibacakan oleh Rakhmat Dhany, disebutkan bahwa Kabupaten Banjar merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi, terutama banjir, angin kencang, dan tanah longsor, yang kerap terjadi saat curah hujan meningkat. 



“Risiko bencana ini dapat mengganggu ketenteraman masyarakat, merusak infrastruktur, bahkan menghambat laju pembangunan serta perekonomian daerah,” ujar Dhany.
Ia menegaskan bahwa apel siaga bukan hanya kegiatan seremonial, melainkan langkah konkret pemerintah untuk mengaktifkan sistem peringatan dini dan memastikan kesiapan seluruh komponen daerah.
“Apel siaga ini menjadi wujud komitmen bersama antara pemerintah, TNI-Polri, dunia usaha, organisasi masyarakat, relawan, dan media untuk memastikan sistem penanggulangan bencana di Banjar berada dalam kondisi prima,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dhany menjelaskan apel siaga juga menjadi sarana untuk mengukur kemampuan, memperkuat koordinasi lintas sektor, dan menyamakan persepsi antarinstansi dalam menghadapi situasi darurat.
“Kami instruksikan seluruh jajaran pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan. Lakukan pemantauan rutin di wilayah rawan, perkuat infrastruktur penahan banjir, serta intensifkan sosialisasi langkah mitigasi kepada masyarakat,” tegasnya.

Dhany juga mengingatkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan. “Kesiapsiagaan tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Semua pihak, termasuk warga, harus ikut menjaga lingkungan dan waspada terhadap potensi bencana di sekitarnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Banjar Yayan Daryanto menyampaikan bahwa saat ini wilayah Banjar berstatus Siaga Bencana Batingsor. Menindaklanjuti status tersebut, BPBD telah menyiapkan posko lapangan di sejumlah kecamatan rawan banjir dan longsor. 


“Kami sudah mengaktifkan posko utama di kantor BPBD dan akan menyesuaikan lokasi posko tambahan sesuai kondisi lapangan. Saat ini, wilayah seperti Kecamatan Pengaron telah dipasangi alat pendeteksi ketinggian air untuk memantau potensi banjir lebih dini,” jelas Yayan.
Selain itu, BPBD juga melakukan berbagai kegiatan keposkoan seperti patroli rutin, sosialisasi ke masyarakat, dan simulasi penanganan darurat apabila terjadi bencana.
Berdasarkan pemantauan sementara, tinggi muka air di beberapa titik wilayah Banjar mulai meningkat seperti di Kecamatan Cintapuri Darussalam, tepatnya di Desa Banua Hanyar dan Alalak Padang, tercatat masing-masing 110 cm dan 115 cm.
Selain itu juga di Sungai Tabuk, Desa Sungai Tabuk Keramat menunjukkan kenaikan hingga 30 cm. Sementara di Kecamatan Astambul, Desa Jati Baru dan Mekar masing-masing mencatat 150 cm dan 120 cm.
“Menurut prediksi BMKG, Kabupaten Banjar akan memasuki puncak musim hujan pada November hingga Januari mendatang. Karena itu, seluruh pihak harus tetap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana,” pungkas Yayan.
Melalui apel siaga ini, Pemerintah Kabupaten Banjar menegaskan bahwa mitigasi bencana harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari perencanaan, kesiapsiagaan, hingga penanganan pascabencana. Upaya ini menjadi bagian dari strategi Pemkab Banjar untuk melindungi masyarakat dan menjaga kesinambungan pembangunan daerah.
Dengan sinergi lintas sektor dan partisipasi masyarakat, Kabupaten Banjar bertekad menjadi daerah yang tangguh bencana, sejalan dengan visi daerah: Banjar Maju, Mandiri, dan Agamis.
 
			



