REDAKSI8.COM – Kobaran api melahap puluhan unit rumah di kawasan padat penduduk di Kelurahan Cempaka, Senin (16/9) dini hari tadi.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Jurnalis Redaksi8.com, ada sebanyak 113 jiwa dari RT 04/02, RT 05/02, RT 07/03 yang menjadi korban terdampak kebakaran tersebut.
Adapun jumlah rumah yang terbakar dan telah didata mencapai 32 unit rumah dengan 33 Kepala Keluarga. Rinciannya, wanita hamil 7 bulan (1 orang), balita (2 orang laki-laki dan orang 1 perempuan), TK (2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan), SD (5 orang laki-laki dan 6 orang perempuan), SMP (4 orang laki-laki dan 1 orang perempuan), SMA (3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan), dan dewasa (46 orang laki-laki dan 44 orang perempuan).
Salah seorang warga/korban terdampak kebakaran di Cempaka, Kursani menceritakan, api begitu cepat membesar dan melahap rumah-rumah yang ada di kawasan itu. Pada saat kejadian subuh itu, ia tengah membantu sang istri memasak nasi kuning untuk mereka jual di pagi harinya.
“Apinya sudah terlanjur membesar, kalau tidak, bisa dipadamkan beramai-ramai,” ujarnya.
Puluhan unit mobil pemadam kebakaran pun mulai berdatangan dari berbagai penjuru. Hanya saja kata Kursani, sumur-sumur warga banyak yang kering airnya, sehingga sempat menghambat proses pemadaman.
“Tidak ada lagi yang tersisa, hanya pakaian di badan ini saja. Mudah-mudahan pemerintah segera memberikan bantuan,” lirihnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, selang beberapa jam pasca terjadinya kebakaran yang menghanguskan puluhan unit rumah di kawasan Kelurahan Cempaka, Senin (16/9) dini hari, Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani langsung meninjau ke lokasi terjadinya kebakaran tersebut dan mengunjungi para pengungsi.
Dalam tinjauannya itu, Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani ingin memastikan bahwa para korban terdampak kebakaran bisa segera ditangani dan didata secara detail.
Selain itu, Nadjmi Adhani juga mengambil sejumlah langkah agar para korban/warga terdampak kebakaran dapat tertangani dengan baik, seperti diantaranya meminta petugas medis dari Puskesmas untuk memberikan layanan kesehatan dan ‘standby’ di lokasi dalam waktu 1 sampai 2 hari ke depan.
Nadjmi Adhani juga berkoordinasi dengan posko-posko bantuan yang sudah ada untuk mengumpulkan pakaian bekas layak pakai. Sehingga pakaian-pakaian bekas layak pakai tersebut bisa segera dipakai oleh warga.