REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Sebulan berlalu sejak kepulangan jemaah haji Debarkasi Banjarmasin pada tahun 2025, seorang jemaah asal Kota Banjarbaru dilaporkan wafat setelah kepulangannya ke Indonesia tertunda di kelompok terbang (kloter) terakhir karena sakit.

Diketahui, sempat tertahan di Tanah Suci karena harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) King Fahad, Madinah, dengan jemaah atas nama Kapsariah Salim (60) asal Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.

Kabar duka itu datang pada Sabtu, 2 Agustus 2025, saat Kapsariah dinyatakan meninggal dunia.
“Kita berduka salah satu jemaah haji kita an Ibu Kapsariah (60) yang sempat dirawat di Madinah, informasi terakhir kemarin beliau sudah agak sehat dan siap diterbangkan ke tanah air tinggal menunggu jadwal penerbangan,” ujar Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Banjarbaru, Mukhlis Ridhani saat diwawancarai, Jumat (8/8/25).
Rencananya, Kapsariah dijadwalkan pulang pada 10 Agustus 2025. Namun, takdir berkata lain, Ia wafat sebelum sempat kembali ke Tanah Air, khususnya ke Kota Banjarbaru.
“Pihak keluarga sudah kami informasikan, kami berkunjung ke tempat suami beliau di daerah Cempaka. Beliau dimakamkan di Madinah, Arab Saudi,” imbuhnya.
Sementara dari informasi yang diterima, jemaah haji asal Banjarbaru ini telah menjalani perawatan sejak 20 Juni lalu akibat pneumonia dengan efusi pleura kanan atau penumpukan cairan di paru-paru, disertai desaturasi oksigen.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun, kami dapat kabar berita duka cita, telah berpulang ke Rahmatullah Ibu Hj. Kapsariah jemaah haji asal Banjarbaru yang tergabung di Kloter 7, wafat pada Sabtu 2 Agustus, pukul 22.30 WAS,” ungkap Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalsel, Muhammad Tambrin beberapa waktu lalu.
Tambrin menyebutkan, almarhum telah dimakamkan di Pemakaman Baqi, Madinah.
Yang mana rencananya Kapsariah dipulangkan ke Kalimantan Selatan pada 26 Juni lalu, berbarengan dengan kepulangan Kloter 7 Embarkasi Banjarmasin.
Akan tetapi, karena membutuhkan penanganan medis intensif, beliau terpaksa harus tetap tinggal untuk dirawat.
Bahkan, Kapsariah sempat diizinkan pulang pada 29 Juli lalu, namun prosesnya menunggu jadwal penerbangan dan kesiapan lainnya, sedangkan almarhum masih bergantung pada alat bantu pernapasan.
“Hingga akhirnya beliau wafat. Kita doakan bersama semoga Almarhumah mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kesabaran,” tuturnya.
Sebagai informasi, jumlah jemaah haji Embarkasi Banjarmasin yang meninggal dunia, totalnya sebanyak 14 orang termasuk Kapsariah.
Terakhir, atas nama Tasiah Abdul Talib Buna (86) dari Kloter 11 asal Kotabaru yang meninggal dunia pada Minggu 6 Juli 2025 di Rumah Sakit King Sulaiman, Madinah.