REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Jembatan Mahakam kembali mengalami insiden tabrakan pada Sabtu (26/4) malam.
Kali ini, sebuah tongkang bermuatan batu bara, BG Azamara 3035, yang ditarik oleh Tug Boat Liberty, menghantam pilar nomor dua dari sisi Samarinda Seberang.
Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden serupa, dengan total 23 kejadian yang tercatat hingga saat ini.
Akibat tabrakan tersebut, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur (Kaltim) menemukan adanya kerusakan pada pelat kepala pilar jembatan.
Kondisi ini memunculkan kekhawatiran terkait keselamatan pengguna jalan dan pelayaran di sekitar jembatan.
Menanggapi kejadian tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama sejumlah pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah provinsi dan pihak perusahaan, pada Senin (28/4) malam.
Pertemuan ini bertujuan untuk mengevaluasi langkah darurat yang perlu diambil untuk mencegah potensi bahaya lebih lanjut.
Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio, menyarankan penutupan total Jembatan Mahakam, baik untuk aktivitas lalu lintas darat maupun pelayaran di bawah jembatan.
“Kami mengusulkan agar Jembatan Mahakam 1 ditutup sementara untuk pengujian lebih lanjut. Ini penting untuk memastikan kondisi struktur jembatan benar-benar aman sebelum dibuka kembali,” ujar Hendro.
Hendro menambahkan, proses pengujian struktur memerlukan waktu dan kehati-hatian mengingat pentingnya fungsi Jembatan Mahakam sebagai jalur penghubung vital di Samarinda.
Sementara itu, DPRD Kaltim meminta agar pemerintah segera menyiapkan alternatif pengalihan lalu lintas dan memastikan keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama selama proses penutupan berlangsung.

