REDAKSI8.COM, BANJAR – Dalam rangka untuk mengatisipasi kegagalan dalam melakukan budidaya ikan akibat iklim, Kasi Pemberdayaan dan Perijinan Bidang Budidaya Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar, Yunida Rosniar, MP membuat inovasi yang diberi nama “AMPIBI”.

Inovasi Ampibi (Aksi Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim) Pada Budidaya Ikan ini dalam rangka untuk bagaimana meningkatkan kesadaran pembudidaya dalam mengantisipasi perubahan iklim dari berbagai sektor sehingga terhindar dari kerugian.
Inovasi Ampibi (Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim) saling bersinergi dengan Inovasi (Gerbang Kakapayu) Gerakan Pengembangan Kawasan Kampung Papuyu di Kabupaten Banjar.
Yunida Rosniar menjelaskan bahwa langkah adapatsi ini secara umum diartikan bahwa segala upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bahaya yang dipicu oleh perubahan iklim, baik sebelum, saat atau setelah terjadinya suatu dampak yang ditimbulkannya.
“Secara sederhana, bagaimana dampak akan timbul bila adanya pertemuaan antara bahaya dengan kerentanan, oleh sebab itu mitigasi untuk menghindari dampak besar maka perlu upaya untuk tidak mempertemukan bahaya dengan kerentanan tersebut,” tuturnya
Terkait dengan inovasi Aksi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim pada Budidaya Ikan ini mengambil inisiasi dari roadmap perubahan iklim sektor kelautan dan perikanan, yang telah merumuskan kegiatan priotas sebagai alternatif strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Adapun merumuskan kegiatan priotas sebagai alternatif strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim diantaranya adalah pengintegrasian adaptasi dan mitigasi perubahan iklim ke dalam perencanaan dan pengelolaan kelautan dan perikanan.
Selain itu juga penyesuaian pengelolaan potensi sumberdaya perikanan budidaya air laut, air payau, dan air tawar terkait perubahan iklim.
Aksi Adaptasi
Langkah Adapatsi ini secara umum diartikan bahwa segala upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bahaya yang dipicu oleh perubahan iklim, baik sebelum, saat atau setelah terjadinya suatu dampak yang ditimbulkannya.
Secara sederhana sebagaimana pengertian di atas bahwa dampak akan timbul bila adanya pertemuaan antara bahaya dengan kerentanan, oleh sebab itu untuk menghindari dampak besar maka perlu upaya untuk tidak mempertemukan kedua unsur tersebut dengan cara:
- Menjauhkan kerentanan terhadap bahaya, sehingga tidak bertemu yaitu mengurangi jumlah Karamba Jaring Apung di Sungai Martapura dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai.
- Mereduksi bahaya sampai sekecil mungkin, sehingga bahaya tidak menerjang suatu kerentanan, yaitu memindah lokasi atau media budidaya dengan melakukan budi daya ikan di lokasi atau media yang lebih tahan terhadap perubahan iklim seperti budidaya di kolam tanah, kolam terpal dan bioplok.
Aksi Mitigasi
Mitigasi merupakan upaya penyadaran dan peningkatan kemampuan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim. Dalam hal ini yaitu dengan melakukan:
- Sosialisasi Dampak Perubahan Iklim pada budi daya Karamba Jaring Apung.
- Peningkatan kapasitas teknis pembudidaya ikan kecil.
- Melakukan monitoring pada pembudi daya ikan kecil.
4 Penerapan Cara Budi Daya Ikan yang Baik pada budi daya ikan di Karamba Jaring Apung, kolam tanah, kolam terpal dan bioplok. - Peningkatan kapasitas kelembagaan Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN).
- Memberikan bantuan sarpras budidaya ikan.
Cara kerja Inovasi :
- Melakukan koordinasi dengan penyuluh perikanan lapangan.
- Membuat jadwal monitoring, pelatihan, sosialisasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan.
- Melaksanaan monitoring pada pembudidaya ikan kecil.
- Pelaksanaan Pelatihan dan sosialisasi.
Pelaksanaan peningkatan kapasitas kelembagaan POKDAKAN melalui kegiatan pengembangan kelompok pembudidaya ikan.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Inovasi adalah
- Timbulnya kesadaran para pembudidaya untuk melakukan pengembangan budidaya perikanan darat, penerapan CBIB dan terbentuknya kelembagaan POKDAKAN yang kuat dan berkelanjutan.
- Berkurangnya dampak kematian ikan (Ekonomi dan Lingkungan) pada pengembangan budidaya ikan menggunakan karamba jaring apung di Sungai.
Dampak inovasi
- Meningkatkan pendapatan pembudidaya dengan berkurangnya fase kematian ikan yang sangat merugikan.
2.Meningkatkan kualitas air Sungai Martapura, dengan berkurangnya Karamba Jaring Apung akan berdampak terhadap berkurangnya sumbangan cemaran air akibat endapan sisa pakan ikan dan kotoran ikan.
Implementasi Inovasi
- Terlaksananya pelatihan dan sosialisasi yang di implementasikan dalam kegiatan Pemberian Pendampingan, Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan, teknologi dan Informasi, serta Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan.
- Terlaksananya peningkatan kapasitas kelembagaan POKDAKAN melalui kegiatan pengembangan kelompok pembudidaya ikan yang di implementasikan dalam kegiatan Pelaksanaan Fasilitasi Pembentukan dan Pengembangan Kelembagaan Pembudi Daya Ikan Kecil.