REDAKSI8.COM – Salah satu makam aulia Allah swt yang terkenal di tanah Kelua, Kabupaten Tabalong yaitu makam Datu Syekh Muhammad Nafis.
![](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2025/01/WhatsApp-Image-2025-01-27-at-17.17.24.jpeg)
Beliau bernama lengkap Muhammad Nafis bin Idris bin Husein Al Banjari. Lahir sekitar tahun 1150 Hijriah / (1735 Masehi) di sebuah desa yang berada di Martapura, Kabupaten Banjar.
Menurut beberapa sumber menjelaskan, bahwa Syekh Muhammad Nafis sejak muda sangat gemar menuntut ilmu agama, baik ilmu tauhid,fiqih, tasawuf, dan ilmu lainnya.
Beliau sangat gemar mempelajari ilmu tasawuf, bahkan sampai puluhan tahun belajar menuntut ilmu tasawuf di Kota Makkah.
Namun tidak ada penjelasan yang menyebutkan dari tahun berapa beliau pergi ke Makkah Al Mukarramah dan kembali ke tanah air.
![](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250209-WA0004.jpg)
Diketahui dari beberapa sumber, setelah beliau kembali ke tanah air, dengan berbekal ilmu yang telah beliau pelajari di Tanah Suci Makkah. Syekh Muhammad Nafis berdakwah ke berbagai daerah di Nusantara untuk mensyiarkan agama islam.
Datu Nafis dalam berdakwah berbagai daerah, beliau hanya mengarang satu kitab yaitu Ad Durrun Nafis (Permata yang indah). Kitab karang Datu Nafis ini tersebar luas ke pelosok Nusantara, hingga ke berbagai negara-negara asia tenggara.
Kitab Ad Durrun Nafis dulunya berbahasa melayu, bentuknya kecil dan tipis, tetapi isinya sangat padat dengan ilmu-ilmu. Yaitu mengandung isi ajaran tauhid yang menjelaskan tentang ke Esaan Allah dari segi Zat, Sifat, Asma, dan Af’al. Tujuannya agar terhindar dari perilaku atau perbuatan Syirik khafi, ‘Ujub, dan Riya.
Setelah beliau berdakwah ke berbagai daerah. Beliau wafat sekitar tahun 1200 H (1780 M) dalam usia 55 tahun dan dimakamkan di Kelua, Kabupaten Tabalong.