REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (MPM FISIP) Universitas Mulawarman (Unmul) gelar aksi solidaritas bertajuk Kobaran Cipta Sungkawa, Rabu (24/4) malam.
Aksi ini diwujudkan sebagai bentuk keprihatinan terhadap berbagai tragedi kemanusiaan dan pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) yang terjadi di berbagai daerah, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Berlokasi tepat di teras Samarinda, mereka membentangkan spanduk tuntutan hingga tagline #Dari Fisip Untuk Indonesia dan #We Here For Humanity.
Tidak hanya menyampaikan orasi politik, MPM Fisip juga terbuka untuk membacakan puisi.
Tidak ketinggalan penyampaian pernyataan sikap turut berdukacita atas segala peristiwa Kemanusiaan yang terjadi.
Beberapa tragedi yang disorot dalam aksi ini antara lain pembunuhan jurnalis Juwita, pengeroyokan terhadap aktivis Fahrul Abdillah, penggusuran paksa warga Bara-Baraya, konflik agraria di Sukahaji, serta kekerasan terhadap warga Desa Iwul, Parung, Bogor.
Tak hanya itu, aksi tersebut menyoroti kasus pembunuhan terhadap Paman Russel, Pandu Brata Siregar, Afif Maulana, dan Gamma Riskynata.
Selain kasus nasional, MPM Fisip juga menyuarakan keprihatinan terhadap tragedi kemanusiaan global, seperti pembantaian warga sipil di Gaza.
Isu kekerasan terhadap perempuan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, dan kekerasan terhadap buruh tani turut menjadi perhatian dalam aksi itu.
Dalam pernyataannya, MPM Fisip Unmul mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM dan memberikan keadilan bagi para korban.
“Mpm Fisip Unmul mendesak dan menuntut pemerintah untuk segera selesaikan berbagai bentuk pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia dan berikan keadilan terhadap korban peristiwa kemanusiaan,” seru Jamil Nur, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip Unmul dalam orasinya.
Aksi ditutup dengan menyalakan lilin sebagai simbol duka dan doa bersama untuk para korban.
Melalui aksi tersebut, mahasiswa Fisip Unmul ingin menyuarakan perjuangan untuk keadilan dan kemanusiaan tidak akan berhenti.

