REDAKSI8.COM, BANJARBARU — Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin mencatat kinerja impresif sepanjang Januari hingga Oktober 2025.


Dari sisi keuangan, realisasi anggaran mencapai 94,48 persen atau Rp9,57 miliar dari pagu Rp10,13 miliar, sementara penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melesat hingga 158 persen dari target, dengan capaian Rp30,64 miliar dari sasaran Rp19,35 miliar.

“Kami menjaga keseimbangan antara pelayanan yang cepat dan akurat dengan penegakan hukum yang tegas namun humanis,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Banjarmasin, Yoga Aria Prakoso Wardoyo, Jumat (31/10).

Dorongan kinerja paling terlihat di ruang layanan paspor. Selama sepuluh bulan terakhir, 32.060 paspor diterbitkan.
Dari jumlah itu, 19.707 di antaranya merupakan paspor elektronik, sedangkan 1.696 paspor non-elektronik.
Permintaan layanan cepat juga cukup tinggi, meliputi 111 paspor elektronik 48 jam, 1 paspor 48 jam, dan 18 paspor 24 jam.
Sementara itu, penggantian paspor karena habis masa berlaku mencapai 9.768 dokumen, serta 453 kasus paspor hilang/rusak dan 306 karena halaman penuh.
Data ini menunjukkan tren masyarakat yang semakin memilih paspor elektronik karena lebih aman dan praktis, di tengah meningkatnya mobilitas internasional.
Pada Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Udara, petugas memproses 769 penumpang berangkat (728 WNI dan 41 WNA) serta 477 penumpang datang (365 WNI dan 112 WNA).
Selain penerbangan reguler, terdapat satu penerbangan carter pada 24 September dengan 3 kru.
Untuk pelayanan haji, Imigrasi Banjarmasin menangani keberangkatan 5.487 jemaah dan 326 kru (5–29 Mei), serta kepulangan 5.472 jemaah dan 332 kru (14 Juni–8 Juli).
Pada fase kepulangan, tercatat 12 jemaah wafat di Arab Saudi, 1 hilang, 1 wafat di pesawat, dan 1 ekstra kru yang mendampingi penanganan.
Di sektor laut, aktivitas niaga dan pelayaran juga tinggi.
- TPI Taboneo mencatat keberangkatan 12.372 kru WNA dan 939 kru WNI, serta kedatangan 9.939 kru WNA dan 739 kru WNI.
- Pelabuhan Trisakti melayani keberangkatan 426 kru WNA dan 81 kru WNI, serta kedatangan 375 kru WNA dan 41 kru WNI.
Seluruh arus pergerakan laut berjalan tertib berkat koordinasi dengan otoritas pelabuhan dan aparat keamanan.
Imigrasi Banjarmasin juga memperkuat pengawasan orang asing melalui Forum Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) yang telah digelar tiga kali sepanjang tahun.
Dari hasil kegiatan tersebut, diterapkan dua tindakan administratif keimigrasian terhadap pelanggar aturan.
Layanan izin tinggal menunjukkan dinamika positif: tercatat 64 izin kunjungan (ITK), 193 perpanjangan ITAS, dan 3 perpanjangan ITAP.
Selain itu, terdapat 28 Exit Permit Only, 25 mutasi alamat, 53 alih status ITK ke ITAS, dan 11 alih status ITAS ke ITAP.
“Menjelang akhir tahun, fokus kami tetap pada pelayanan yang ramah dan presisi, pengawasan yang efektif, serta akuntabilitas anggaran,” pungkas Yoga.
Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah daerah, TNI/Polri, pengelola bandara dan pelabuhan, serta masyarakat yang turut menjaga tertib administrasi keimigrasian.
 
			



