Penanaman pohon ini dihadiri langsung oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalsel H. Isharwanto yang mewakili Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin, serta puluhan pegiat lingkungan, mahasiswa, hingga masyarakat sekitar.
Dalam sambutan tertulisnya, Gubernur Kalsel menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada PLN yang telah menunjukkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
“Alhamdulillah, kita dapat berhadir dalam kegiatan penanaman pohon bersama PLN. Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semangat penghijauan ini semoga menjadi inspirasi bagi instansi dan masyarakat lainnya,” ujar Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Isharwanto.
Gubernur juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam mempercepat pemulihan hutan dan lahan yang rusak. Saat ini, kata dia, kerusakan hutan di Kalimantan Selatan mencapai 511 ribu hektare, sementara rehabilitasi baru menyentuh sekitar 108 ribu hektare.
“Jika tidak dilakukan percepatan dan sinergi, perlu waktu puluhan tahun untuk memulihkannya. Maka, keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan,” tegasnya.
General Manager PT PLN (Persero) UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari program TJSL PLN 2025 yang fokus pada isu lingkungan dan pengurangan emisi karbon.
“Kami tanam 2.200 pohon sebagai bentuk komitmen PLN terhadap keberlanjutan lingkungan. Selain menyerap karbon, kegiatan ini diharapkan mampu menjaga ekosistem Tahura Sultan Adam,” jelas Riko.
Sebagai bentuk dukungan simbolis, Riko juga menyerahkan bibit pohon secara langsung kepada Founder Borneo Urban Lab, Kesuma Anugerah Yanti, sebagai mitra lingkungan yang turut aktif dalam aksi penghijauan.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra, mengungkapkan bahwa luas Tahura Sultan Adam mencapai 113.000 hektare dan menjadi paru-paru penting bagi Kalsel. Dua lokasi wisata di kawasan ini Bukit Batu dan Mandi Angin, kerap menjadi destinasi favorit wisatawan dan pendaki.
“Kami sangat mengapresiasi keterlibatan PLN. Kolaborasi seperti ini sangat berarti untuk pemeliharaan kawasan Tahura agar tetap hijau dan lestari,” ujar Fathimatuzzahra.
Ia pun menegaskan komitmen Dinas Kehutanan dalam menjaga area konservasi tersebut sebagai bagian dari warisan alam Banua.