REDAKSI8.COM, BANJARMASIN – Baru-baru ini, harga bahan pokok beras kembali terjadi kenaikan secara nasional.

Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Selasa (26/9/2023) harga beras premium terus merangkak naik.

Beras premium naik 1,29 persen menjadi Rp14.940 per kilogram dibandingkan hari sebelumnya.
Di Banjarmasin tepatnya di kios-kios pasar tradisional Amal, Gang Laksana, Jalan Belitung Darat diketahui harga beras sudah naik.
Salah seorang Penjual beras setempat Rosita mengaku, harga beras sudah naik dari satu bulan yang lalu.
“Iya memang benar (harga beras naik<-red). Sejak sebulan yang lalu,” beber Rosita.
Dia menduga, kenaikan harga beras lantaran dalam 2 tahun terakhir daerah Kalimantan Selatan di beberapa wilayah terjadi kegagal panen.
Dampaknya, persedian beras bekurang dan mengharuskan mengirim lebih banyak beras dari luar daerah.
“Jadi kan kita mengirim dari Jawa (berasnya<-red), mungkin karena kita kurang, banyak yang masuk ke sini,” pikirnya.
Meski harga beras naik, tidak membuat pelanggan di tempat Rosita berkurang.
Namun, sekarang ini pelanggan membeli beras tidak sebanyak seperti sebelumnya, yang sekali beli bisa sampai 20 liter beras.
“kalau beli beras itu banyak saja tiap harinya. Cuma kadang kalau waktu yang murah itu kan ada yang 10 liter, 5 liter dan ada yang 20 liter belinya. Kalau sekarang ini paling 2 liter, 1 liter,”ungkapnya.
Semua jenis beras mengalami kenaikan harga, dari yang semula harga 250 ribu satu karung, sekarang sudah mencapai 340 ribu satu karungnya.
“Sama, semua beras naik(harganya). Saya kan dulu beli beras Jawa ini dari 250 (ribu) satu karungnya. Satu karungnya 25 kilo. Enam bulan yang telah lalu. Sekarang sudah mencapai 340 (ribu). Berarti 90 ribu kenaikannya satu karungnya,” rincinya.
Rosita mengaku, dulu Ia menjual 1 liter beras seharga 11 ribu, tapi sekarang 1 liter berasnya seharga 12 ribu, walau ada beberapa pedagang yang menjual berasnya sampai 13 ribu perliter.
“Biar aku mengambil untung sedikit tapi lakunya banyak,” cetus Rosita.
Ada banyak jenis beras yang dijual di tempat Rosita dengan harga yang bervariasi.
Diantaranya, beras Jawa Rp12 ribu, beras Mayang Rp20 ribu, beras Siam Rp15 ribu dan beras Thailand Rp13 ribu per liternya.
Seorang konsumen yang ditemui pewarta di pasar itu, Rahmayati, berpendapat, kenaikan harga beras tidak sesuai dengan pendapatan masyarakat biasa.
Menurutnya, membeli beras yang harganya standar hanya cukup untuk mecukupi kebutuhannya saja.
“Otomatis kita membeli harga standar, mecukupi kebutuhan kita juga kan, pemasukan kita,” piker Rahma
Ia ingin, pemerintah lebih meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama bagi mereka yang berpendapatan rendah.
“Untuk rakyat biasa kasian, harga beras ini naik apalagi pendapatan tidak sesuai” pendapatnya.
Kenaikan harga beras ini pun berdampak pada pedagang nasi goreng di Jalan Griya Permata, Handil Bhakti, Banjarmasin, Murjani.
Katanya, meski harga beras naik, Ia cukup kesulitan menaikan harga jual nasi goreng di tempatnya.
“Iya mempengaruhi Mas. Kalau harga nasi goreng tidak bisa naik Mas. Kalau modalnya bertambah, harganya tetap,” akuinya.