REDAKSI8.COM, BANJAR, Depth News – Upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Banjar kini memasuki babak baru melalui inovasi teknologi bernama GEOLASTING (GEOspasial untuk koLaborasi Atasi StunTING). Inovasi ini digagas oleh Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nashrullah Shadiq, sebagai proyek perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XVIII Tahun 2025 di BPSDMD Provinsi Jawa Timur.
Dalam penjelasannya pada Senin (20/10/2025) pagi, Nashrullah memaparkan secara mendalam bahwa GEOLASTING merupakan strategi inovatif berbasis teknologi geospasial yang dirancang untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam penanganan stunting.

Menurutnya, tantangan utama selama ini adalah belum optimalnya sinergi antarinstansi dalam menentukan prioritas wilayah dan intervensi yang tepat sasaran.
“GEOLASTING hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut. Dengan sistem pemetaan digital, data lintas dinas dan lembaga dapat diharmonisasikan dalam satu peta spasial yang menggambarkan kondisi riil di lapangan, mulai dari sebaran anak berisiko stunting, ketersediaan fasilitas kesehatan, hingga capaian intervensi gizi,” ujar Nashrullah.
Dari Data ke Aksi: Uji Coba di Dua Desa
Sebagai langkah awal, uji coba GEOLASTING dilakukan di dua desa percontohan, yakni Desa Sungai Pinang Baru Kecamatan Sungai Tabuk dan Desa Pingaran Ilir Kecamatan Astambul. Keduanya dijadikan laboratorium lapangan untuk menguji efektivitas model kolaborasi berbasis data spasial yang melibatkan berbagai unsur: pemerintah daerah, tenaga kesehatan, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat.
“Kita melibatkan semua pihak, mulai dari kader posyandu hingga perangkat desa, agar penanganan stunting tidak berjalan sendiri-sendiri. Kolaborasi menjadi kunci, dan data spasial menjadi bahasanya,” jelasnya.
Melalui pendekatan ini, setiap kebijakan dan program dapat diarahkan secara presisi ke wilayah yang benar-benar membutuhkan intervensi. Dengan begitu, upaya pencegahan dan penanganan stunting tidak lagi bersifat umum, tetapi berbasis bukti dan lokasi spesifik.
Menuju Sistem Terpadu dan Berkelanjutan
Inovasi GEOLASTING mendapat dukungan penuh dari Kepala Daerah, serta bimbingan dari mentor dan coach lembaga pelatihan. Ke depan, sistem ini akan diintegrasikan ke dalam mekanisme perencanaan dan penganggaran daerah, agar kebijakan terkait stunting lebih terukur dan terarah.
Bappedalitbang Banjar juga tengah menyiapkan berbagai langkah lanjutan, seperti:
– Penyusunan Peraturan Bupati tentang Kolaborasi Penanganan Stunting Berbasis Data Spasial;
– Pengembangan dashboard interaktif untuk pemantauan lintas sektor;
– Penerapan mekanisme reward and punishment bagi pihak yang berkontribusi aktif dalam percepatan penurunan stunting.
Warisan Kebijakan untuk Generasi Banjar
Menutup wawancara, Nashrullah menyampaikan harapannya agar GEOLASTING menjadi warisan kebijakan yang berkelanjutan dan tidak berhenti sebagai proyek semata.
“Saya berharap GEOLASTING menjadi gerakan bersama yang menumbuhkan kesadaran spasial dalam perencanaan pembangunan. Kita ingin memastikan tidak ada lagi anak Banjar yang tumbuh tanpa kesempatan yang setara karena stunting,” ujarnya penuh optimisme.
Dengan pendekatan berbasis data spasial, Kabupaten Banjar kini menapaki langkah baru menuju sistem pembangunan yang lebih cerdas, kolaboratif, dan berkeadilan — demi mewujudkan generasi bebas stunting menuju Indonesia Emas 2045.
