REDAKSI8.COM, BANJAR – Sampah sering kali menjadi masalah lingkungan yang sulit diatasi, terutama di daerah pedesaan. Menyadari pentingnya pengelolaan sampah yang baik, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Banjar menggelar sosialisasi serta membentuk Bank Sampah dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Desa Limamar, Kecamatan Astambul, Kamis (16/1/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Social Project Bright Scholarship dengan tema “Eco-Craft Limamar: Kolaborasi Strategis Pengelolaan Sampah oleh Bank Sampah dan KSM untuk Meningkatkan Keberlanjutan Ekonomi Desa.”
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan DPRKPLH Kabupaten Banjar, mahasiswa dari Sosial Project Yayasan BRILian, Pambakal (Kepala Desa) Limamar Syaiful Akbarin, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Limamar, serta masyarakat setempat yang antusias mengikuti kegiatan ini.
Transformasi Sampah: Dari Beban Menjadi Berkah
Pambakal Desa Limamar, Syaiful Akbarin, dalam sambutannya, menekankan bahwa sudah saatnya masyarakat merubah pola pikir dalam mengelola sampah.
Ia mengajak warga untuk memahami bahwa sampah bukan sekadar limbah yang harus dibuang, tetapi juga dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi desa jika dikelola dengan baik.
“Kami ingin menindaklanjuti bagaimana masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai, tetapi mengelolanya dengan membentuk KSM dan Bank Sampah. Selain itu, kami merencanakan sistem penjemputan sampah dari rumah ke rumah yang nantinya akan dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) resmi, sebelum akhirnya diangkut oleh DPRKPLH ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ujarnya.
Langkah Konkret: Pembentukan Bank Sampah dan KSM
Kegiatan ini tidak hanya sekadar sosialisasi, tetapi juga langsung diimplementasikan dengan langkah konkret. Ketua Tim Sosial Project Yayasan BRILian, Atika, menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini dilakukan beberapa aksi nyata, yaitu:
– Serah terima bak sampah yang akan ditempatkan di beberapa RT di Desa Limamar.
– Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan Bank Sampah untuk mengelola sampah secara sistematis.
– Pelatihan inovasi daur ulang sampah, di mana masyarakat diajarkan cara mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, seperti kerajinan tangan dan pupuk kompos.
Dengan adanya Bank Sampah dan KSM, masyarakat diharapkan lebih sadar akan pentingnya memilah sampah organik dan anorganik, serta memahami bahwa sampah yang dikelola dengan baik dapat menjadi peluang usaha yang menguntungkan.
Materi dan Pelatihan: Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Dalam sesi sosialisasi, Desvi, Staff Seksi Kemitraan Pengelolaan Sampah DPRKPLH Kabupaten Banjar, memberikan materi tentang teknik pengelolaan sampah yang efektif.
Ia menjelaskan bagaimana Bank Sampah dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan serta menciptakan ekonomi sirkular di desa.
“Pengelolaan sampah yang baik harus dilakukan sejak dari sumbernya, yaitu rumah tangga. Dengan memilah sampah dan mengolahnya kembali, kita tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menciptakan keberlanjutan ekonomi desa,” jelasnya.
Antusiasme Warga dan Harapan ke Depan
Masyarakat Desa Limamar menyambut baik inisiatif ini. Banyak warga yang sebelumnya tidak menyadari bahwa sampah bisa dikelola menjadi sesuatu yang bernilai kini mulai tertarik untuk berpartisipasi dalam Bank Sampah dan KSM.
“Kami sangat senang dengan adanya program ini. Sebelumnya kami hanya membuang sampah sembarangan atau membakarnya. Sekarang, kami jadi tahu bahwa sampah bisa didaur ulang dan bahkan bisa memberikan penghasilan tambahan,” ungkap salah satu warga yang hadir.
DPRKPLH Kabupaten Banjar berharap bahwa program ini tidak hanya berhenti di Desa Limamar, tetapi bisa direplikasi di desa-desa lain untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berdaya secara ekonomi.
Dengan adanya Bank Sampah dan KSM, Desa Limamar kini bergerak menuju desa bebas sampah dan berkelanjutan, di mana masyarakat tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah yang tepat.
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dapat menciptakan perubahan nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan warga.
