REDAKSI8.COM, BANJAR – Dalam upaya meningkatkan produksi pangan dan memanfaatkan lahan secara optimal, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, melaksanakan penanaman padi Gogo di lahan milik sendiri seluas sekitar 3 borong. Kegiatan ini melibatkan para penyuluh pertanian lapangan (PPL), petani penerima hibah kompetitif program YESS, serta PT PAPI.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Muhammad Nuruddin, yang menegaskan pentingnya Program Perluasan Areal Tanam (PAT) dari Kementerian Pertanian.
“Kami mendorong para penyuluh untuk aktif mengajak petani memanfaatkan lahan yang belum tergarap agar produksi pangan semakin meningkat,” ujar Nuruddin.
Dalam kegiatan ini, petani menggunakan varietas Nutri Zink, yang dikenal memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta berkontribusi dalam pencegahan stunting. Menurut Yuniati, Mantri Tani Kecamatan Karang Intan, varietas ini memiliki masa tanam sekitar 115 hari dan mampu menghasilkan minimal 4 ton per hektare di lahan kering.
Saimin, penyuluh sekaligus pelaku usaha pertanian, menjelaskan bahwa sistem tanam yang digunakan adalah kombinasi 50% metode tegel dan 50% sistem jajar legowo 4:1. “Kami ingin melihat perbandingan produksi dari kedua sistem ini sebagai referensi bagi petani di lapangan,” katanya.
Tak hanya menanam padi, tim penyuluh juga menanam tanaman refugia, yang selain mempercantik lahan, juga berperan penting dalam mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) secara alami.
Sayyid Taufikurrahman, penyuluh swadaya yang turut terlibat dalam penanaman refugia, berharap metode ini bisa diterapkan lebih luas oleh petani. “Pendekatan alami ini sangat membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian,” ujarnya.
Defry Rian Sagara, petani milenial penerima hibah program YESS, menyampaikan harapannya agar para alumni program YESS terus dilibatkan dalam kegiatan pertanian inovatif seperti ini.
“Kami senang bisa berpartisipasi dan ingin terus menjadi bagian dari program Dinas Pertanian,” ungkapnya.
Dengan sinergi antara penyuluh, petani milenial, dan pemerintah daerah, diharapkan pertanian di Kabupaten Banjar semakin berkembang dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
