REDAKSI8.COM, BANJAR – Dalam rangka untuk menciptkan ketersedian pangan di Kabupaten Banjar akan berkecukupan, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) terus berusaha untuk mewujudkannya.
Berbagai program di ciptakan dan di jalankan, saat ini program yang di jalankan yakni Kampung Kami Mandiri Pangan (KAKA MAPAN). Program ini sudah mulai dirtasakan keberhasilannya dalam menjaga ketahanan pangan karena masyarakatnya sudah mengalami peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.
Saat pencanangan program Kaka Mapan di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan berlolasi di Jalan UPT Riam Kanan Irigasi II, Kamis (24/10/2024) pagi yang di lakukan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah.
Ikhwansyah mengatakan bahwa program Kakak Mapan yang dicanangkan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar bertujuan untuk mengurangi rawan pangan dan gizi melalui pendayagunaan sumber daya, kelembagaan dan kearifan lokal perdesaan.
“Konsep ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga, hal ini tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya aman, merata dan terjangkau,” katanya.
Ia berharap Desa Sungai Batang dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Banjar untuk menjadi desa mandiri pangan agar kebutuhan pangan warga di Kabupaten Banjar akan selalu tercukupi.
Kepala DKPP Kabupaten Banjar Sipliansyah Hartani menambahkan, pencanangan Kaka Mapan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan produksi pangan seperti beras dan sayur mayur yang juga menjadi kebutuhan.
“Hasil dari produksi pangan selain untuk kebutuhan sendiri terutama di Kabupaten Banjar, tetapi juga dapat dijual ke luar daerah sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat,” jelasnya.
Sipliansyah mengungkapkan berdasarkan data indeks ketahanan pangan di Kabupaten Banjar mengalami kenaikan dan cadangan pangan beras dari pemerintah mengalami kenaikan dari 55 ton menjadi hampir 60 ton serta cadangan pangan di masyarakat telah tercukupi.
“Terkait masih ada desa di Kabupaten Banjar yang mengalami rawan pangan, telah dintervensi dengan memberikan bantuan antara lain ikan, ayam dan bebek dan pakannya, serta dampak dari pencanangan ini dapat diikuti desa-desa lain agar menjadi desa mandiri pangan,” harap Sipliansyah.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar Hamdani menuturkan bahwa tugas Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan untuk menjamin terlaksananya 3 pilar ketahanan pangan.
“Ada 3 pilar ketahan pangan yakni Aspek ketersediaan pangan, Aspek distribusi pangan dan Aspek pemanfaatan pangan,” tuturnya.
Hamdani menjelaskan bahwa DKPP Kabupaten Banjar untuk aspek ketersediaan sudah melakukan program pembinaan lumbung pangan masyarakat dan mendorong kemandirian pangan di desa.
“Ini adalah untuk menyelaraskan antara program Organisasi Perangkat Daerah dengan program desa dalam memanfaatkan anggaran ketahanan pangan,” tuturnya.
Adapun terkait dengan program Kaka Mapan atau Kampung Kami Mandiri Pangan, Hamdani mengungkapkan bahwa program ini untuk menggugah masyarakat untuk bersama sama pemerintah meningkatkan kemandirian pangan desanya.
“Secara sadar, masyarakat berkeinginan untuk meningkatkan kemandirian pangan dan mampu menyediakan kebutuhan pangan sendiri,” bibirnya.
Pencanangan Kaka Mapan sudah dilakukan dengan tujuan menjadikan desa yang sudah mandiri pangan sebagai role model contoh bagi desa lain yang masih rawan pangan. Desa yang rawan pangan juga mesti terpacu agar juga bisa meraih Kaka Mapan.
“Di Kabupaten Banjar, saat ini sudah ada 239 desa yang melakukan program Kaka Mapan, namun masih ada 51 desa yang tergolong rawan pangan. Diharapkan desa tersebut belajar bagaimana mengelola kemandirian pangan dari desa Kaka Mapan yang sudah berhasil,” jelasnya
Pada aspek distribusi pangan DKPP Kabupaten Banjar berkolabrorasi dengan Organisasi Perangkat Daerah seperti DKUMPP dan Distan untuk menjaga distribusi pangan serta harga pangan.
Program yang dilaksanakan adalah Gerakan Pangan Murah (GPM). Dengan menyediakan pangan murah bagi masyarakat sekaligus menjaga stabilitas inflasi daerah.
DKPP Kabupaten Banjar juga melakukan kerjasama dengan Perum Bulog Kalimantan Selatan untuk menyediaan cadangan pangan. Saat in jumlah cadangan pangan di Kabupaten Banjar mencapai 59 Ton.
Pada Aspek Pemanfaatan program yang dilaksanakan oleh DKPP Kabupaten Banjar adalah mendorong masyarakat untuk makan beragam bergizi seimbang dan aman B2SA. Mendorong masyarakat dengan pelatihan dalam pemanfaatan dan konsumsi bahan pangan lokal..
Sementara itu Pambakal Desa Sungai Batang Suladi mengucapkan syukur desanya menjadi mandiri pangan dengan luasan lahan padi 650 hektare. 400 hektare diantaranya sudah dikelola dengan tanaman sayur mayur serta usaha perikanan dan ternak.
“Program Kaka Mapan akan memberikan dampak kemajuan bagi desa dan mendapat dukungan dari masyarakat serta perlu perbaikan infrastruktur jalan menuju ke desa,” harap Suladi.
Pada kesempatan tersebut Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan serta camat setempat dan unsur Forkopimcam kunjungi Lumbung Pangan Gapoktan Usaha Bersama Desa Sungai Batang.