REDAKSI8.COM, BANJAR – Menghapus stigma takut terhadap pemulasaran jenazah, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar kembali menggelar Pelatihan Pemulasaran Jenazah bagi Pemuda (Saran Dinda).
Acara berlangsung di Sekretariat DPD KNPI Kabupaten Banjar, Sabtu (15/3/2025) siang, dengan 30 peserta dari berbagai organisasi kepemudaan yang begitu antusias mengikuti pelatihan ini.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Disbudporapar Banjar H. Irwan Jaya, yang diwakili oleh Kabid Kepemudaan Muhari. Dalam sambutannya, Muhari menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pemulasaran jenazah.
“Jangan takut, generasi muda harus bisa. Ilmu ini sangat bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat sekitar,” ujarnya di hadapan para peserta.

Ia juga mengimbau peserta untuk serius mengikuti pelatihan ini, baik dalam sesi teori maupun praktik, serta tidak ragu untuk bertanya kepada pengajar jika ada hal yang kurang dipahami.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Banjar, Rahmat Saleh, turut mengapresiasi inisiatif ini. Ia berharap ilmu yang diperoleh para peserta bisa diterapkan di lingkungan masing-masing, sehingga tradisi pemulasaran jenazah tetap lestari di masyarakat.
“Jangan berhenti di sini. Harapannya, ilmu ini bisa langsung dipraktikkan di desa masing-masing,” ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang pelatihan. Mereka tidak hanya aktif dalam sesi teori, tetapi juga serius dalam praktik yang dibimbing oleh pengajar berkompeten. Salah satu peserta bahkan berharap pelatihan serupa bisa digelar di tingkat desa agar lebih banyak pemuda yang memiliki keterampilan ini.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Semoga bisa terus diadakan, bahkan hingga ke desa-desa agar lebih banyak pemuda yang paham dan siap membantu masyarakat,” ungkapnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para pemuda semakin siap mengambil peran dalam kegiatan fardu kifayah, menjadikan mereka bagian dari generasi yang tidak hanya peduli, tetapi juga berkontribusi nyata bagi masyarakat.




