REDAKSI8.COM – Sebongkah intan yang ditemukan oleh kelompok pendulang intan di Sungai Tiung Kecamatan Cempaka, Banjarbaru pada tanggal 26 Agustus 1965 silam, sempat menghebohkan dunia.
![](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2025/01/WhatsApp-Image-2025-01-27-at-17.17.24.jpeg)
Bagaimana tidak, intan tersebut memiliki ukuran yang cukup besar, seukuran telur burung merpati.
Dikutip dari wikipedia berbahasa Indonesia, saat ditemukan, intan yang kemudian diberi nama Intan Trisakti oleh Presiden RI pertama Ir Soekarno itu beratnya mencapai 166,75 karat. Setelah diasah menjadi berlian, nilainya meroket hingga mencapai 10 triliun rupiah.
Untuk mengenang sejarah penemuan intan trisakti, dibangunlah sebuah tugu yang lokasinya tidak jauh dari lokasi ditemukannya intan itu.
Tugu itu kemudian diresmikan pada tahun 1997 oleh Gubernur Kalsel kala itu, Gusti Hasan Aman.
Namun sayang, setelah puluhan tahun berlalu, tugu yang menjadi salah satu ikon di Kota Banjarbaru ini kondisinya cukup memprihatinkan.
Ketua Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis) Trisakti Pumpung Kelurahan Sungai Tiung, Ruslan mengatakan, sudah seharusnya Tugu Intan Trisakti ini dipugar dan diperindah lagi tampilannya.
Berikut 8 alasan yang membuat Tugu Intan Trisakti harus segera dipugar, menurut Ketua Pokdarwis Trisakti Pumpung Kelurahan Sungai Tiung, Ruslan dan masyarakat :
1. Lantai Keramik Rusak
Rusak dan pecahnya lantai keramik ini dapat kita temukan dan lihat di sejumlah titik di sekitaran tugu ini berdiri.
Selain ‘merusak’ pemandangan, lantai keramik yang pecah ini dikhawatirkan dapat mencederai pengunjung yang tidak sengaja menginjak pecahannya.
![](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2019/01/WhatsApp-Image-2019-01-09-at-16.00.51.jpeg)
2. Berpotensi Jadi Lokasi Swafoto
Jika kondisi bangunan tugu ini seindah dan semenarik dulu, atau mungkin telah dipugar nantinya, bukan tidak mungkin Tugu Intan Trisakti ini bakal menjadi lokasi swafoto yang menarik dan khas.
![Isra. mi'raj 2025](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250126-WA0002.jpg)
![](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2019/01/WhatsApp-Image-2019-01-09-at-16.00.49-1.jpeg)
3. Ikon Wisata dan Kota Banjarbaru
Banyak mengandung nilai sejarah, sudah sewajarnya tugu ini dapat menjadi ikon wisata pendulangan intan khususnya dan ikon Kota Banjarbaru pada umumnya, selain Tugu Bundaran Simpang 4 Banjarbaru.
![](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2019/01/WhatsApp-Image-2019-01-09-at-16.00.50-2.jpeg)
4. Warna Relief Sejarah Pendulangan Intan Terlihat Pudar
Relief yang terukir di dinding ini menceritakan sejarah awal masyarakat Cempaka mendulang intan. Dari mengangkut peralatan menggunakan gerobak sapi, penentuan lokasi, ‘selamatan’ sebelum mendulang, sampai proses pendulangan dan penemuan intan, diceritakan di dinding tembok ini.
Hanya saja kini kondisinya terlihat pudar, kita harus lebih mendekat untuk melihat dan memahami maksud dari pembuatan relief itu.
![](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2019/01/WhatsApp-Image-2019-01-09-at-16.00.52.jpeg)
5. Dinding Tembok Rawan Rubuh
Menurut Ruslan, jika tidak segera dipugar atau direhabilitasi, dikhawatirkan dinding tembok yang ada di belakang tugu akan roboh. Hal ini lantaran sudah ada retakan di dinding temboknya.
6. Cat Bangunan Kusam
Dari cat dinding tembok sampai cat bangunan tugunya sendiri, sudah terlihat kusam. Bahkan dibeberapa bagian, lapisan catnya terkelupas.
7. Pembebasan Lahan Beres
Dulunya, kata Ruslan, lahan atau tanah yang dibangun tugu itu milik masyarakat. Oleh Pemerintah Kota Banjarbaru dalam hal ini Disporabudpar Kota Banjarbaru, lahan tersebut sudah dibebaskan dan diambil alih.
![](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2019/01/WhatsApp-Image-2019-01-09-at-16.00.50-1.jpeg)
8. Keinginan Masyarakat
Belasan tahun masyarakat sekitar tugu khususnya dan masyarakat Cempaka umumnya, sudah sangat menanti perbaikan atau pemugaran Tugu Intan Trisakti ini, agar sejarah besar penemuan intan Trisakti tidak terlupakan begitu saja.