REDAKSI8.COM, BANJAR – Banjir yang melanda Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, meninggalkan dampak besar bagi masyarakat, terutama anak-anak. Selain kehilangan tempat tinggal dan fasilitas belajar, mereka juga mengalami tekanan psikologis akibat bencana ini.
Untuk membantu mengatasi trauma yang dialami, Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Nonformal (PNF) Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar menggelar kegiatan trauma healing di posko pengungsian Kecamatan Astambul, Rabu (5/2/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan keceriaan anak-anak yang terdampak banjir melalui pendekatan edukatif dan rekreatif, sehingga mereka bisa kembali merasa aman dan nyaman dalam situasi yang sulit.
Mengembalikan Senyuman Anak-Anak Korban Banjir
Kepala Bidang PAUD dan PNF, Arliza Mayasari, yang memimpin langsung kegiatan ini, menegaskan bahwa kesehatan mental anak-anak sama pentingnya dengan pemulihan fisik dan material pascabencana.
“Kami hadir di sini untuk memberikan semangat dan keceriaan bagi anak-anak, agar mereka tetap merasa aman dan nyaman meskipun berada dalam situasi sulit. Kami berharap melalui trauma healing ini, anak-anak dapat kembali ceria dan tidak merasa takut,” ujarnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan ini dirancang dengan berbagai aktivitas edukatif dan rekreatif, seperti:
– Permainan interaktif untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan mengurangi kecemasan.
– Menggambar dan mewarnai sebagai sarana ekspresi emosional anak-anak.
– Sesi motivasi untuk membangun kembali kepercayaan diri mereka.
– Mendongeng dengan kisah inspiratif yang mengajarkan nilai-nilai keberanian dan ketangguhan.
Salah satu momen spesial dalam kegiatan ini adalah sesi mendongeng Kisah Nasha dan Bunda di Pasar Terapung Lok Baintan, yang merupakan karya Bunda PAUD Kabupaten Banjar, Hj. Nurgita Tiyas. Kisah ini dikisahkan oleh Kasi PAUD Mariatul Qibtiayah dengan penuh penghayatan, membawa anak-anak ke dalam dunia cerita yang menggugah imajinasi mereka.
Dukungan Bhayangkari POLDA Kalsel: Semakin Meriah dan Berkesan
Dalam kesempatan ini, tim dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar juga bertemu dengan rombongan Bhayangkari POLDA Kalimantan Selatan yang turut hadir di posko pengungsian. Kehadiran Ibu Kapolda Kalsel beserta rombongan memberikan warna tersendiri bagi acara tersebut.
Ibu Kapolda tidak hanya berpartisipasi dalam berbagai permainan, tetapi juga ikut serta menghibur anak-anak, berbincang dengan mereka, dan memberikan motivasi agar tetap kuat menghadapi cobaan ini.
“Kami sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Anak-anak adalah masa depan bangsa, dan kami ingin memastikan mereka mendapatkan dukungan yang cukup, baik secara fisik maupun mental, setelah menghadapi bencana ini,” ujar Ibu Kapolda Kalsel.
Apresiasi Masyarakat: Harapan untuk Program Berkelanjutan
Para orang tua dan masyarakat setempat memberikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif ini. Banyak dari mereka mengaku sangat terbantu dengan adanya program trauma healing, karena anak-anak mereka yang sebelumnya tampak murung mulai menunjukkan kembali keceriaan dan semangat untuk bermain serta belajar.
“Kami sangat bersyukur atas perhatian dari Dinas Pendidikan dan Bhayangkari. Awalnya anak-anak sangat ketakutan dan sulit tidur setelah banjir, tetapi setelah kegiatan ini, mereka mulai tersenyum lagi. Kami berharap program seperti ini bisa terus dilakukan di tempat-tempat lain yang terdampak,” ujar salah satu orang tua peserta.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan anak-anak yang terdampak banjir di Kecamatan Astambul dapat segera pulih dan kembali menjalani kehidupan serta pendidikan mereka dengan penuh semangat. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa gotong royong dan kepedulian sosial dapat membantu masyarakat bangkit dari bencana, terutama bagi generasi muda yang masih membutuhkan banyak dukungan untuk tumbuh dan berkembang.
