Sementara, Ilman Abrar warga Kelurahan Paringin Kota berpendapat. Selain mitigasi, Pemerintah Kabupaten Balangan tetap harus bertindak mengantisipasi terjadinya banjir.
“Walau bagaimana pun, sebagian warga di sana masih ada yang mengeluhkan dengan banjir yang sering mereka alami,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah daerah tidak bisa membiarkan situasi itu terus berulang. Kecil atau besar setiap kondisi yang dinilai sebagai bencana akan berdampak pada kerugian.
“Dugaan warga sudah jelas, banjir itu akibat intensitas curah hujan dan luapan debit air sungai. Tinggal kajian analisa pihak yang berkompeten untuk memastikan dan memutuskan solusinya,” tandas pria yang berprofesi aktif di Lembaga Pemerintahan Non Kementerian (LPNK).
Ditemui lokasi banjir, Camat Halong, Suratman, S.Kep., MM. menduga. Tiga hari yang lalu, luapan sungai di Desa Karya dan Desa Puyun menyebabkan air menggenangi sejumlah titik di dua desa.
“Tadi pagi, mulai Desa Liyu, turun ke bawah, sekitar pukul dua tengah malam sampai siang hari ini,” jelasnya.
Suratman menegaskan, kondisi banjir di wilayah Kecamatan Halong bukan sepenuhnya karena intensitas curah hujan yang tinggi.
“Kadang hujan deras, tapi tidak menyebabkan banjir seperti ini,” ungkapnya.
Ketinggian genangan air bervariasi, mulai setinggi lutut sampai sepinggang orang dewasa.
Siang itu, Ia memastikan ketinggian rendaman air mulai menurun. Diakuinya, belum ada keluhan warga dari situasi banjir yang tampak menggenangi halaman dan sebagian rumah warga.
Sebelumnya, pada Senin (8/3/2021) lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan mencatat. Banjir melanda Desa Karya dan Desa Puyun, wilayah Kecamatan Halong. Sedikitnya, 222 jiwa dan 41 buah rumah terdampak banjir.
Kemudian, pada Senin itu juga. Banjir juga menggenangi sejumlah titik di Desa Lalayau dan Desa Mihu, wilayah Kecamatan Juai. Tidak kurang, 1.500 jiwa dan sebanyak 267 buah rumah terdampak.
Lalu, pada Selasa (9/3/2021) kemarin, BPBD Kabupaten Balangan mulai mendistribusikan bantuan logistik untuk kebutuhan dapur umum dan konsumsi masyarakat.
Bantuan itu didistribusikan ke lima desa yamg terdampak, seperti Desa Halong, Desa Puyun dan Desa Karya di Kecamatan Halong.
Juga di Desa Lalayau, Desa Mihu dan Desa Bata yang masuk dalam wilayah Kecamatan Juai.
Selain dari BPBD setempat, sejumlah bantuan logistik tersebut, disebutkan nerasal dari PT Conch dan Penajam Pasir Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Logistik itu diantaranya berupa mie instan, gula, minyak goreng. Kemudiam semen, beras, peralatan kebersihan, sarung dan mukena.