Kegiatan ini merupakan bagian dari program Destana hari ke-9 yang berlangsung sejak 21 Juli. Simulasi tersebut dihadiri sekitar 100 peserta dari berbagai elemen, termasuk BPBD, PMI, Tagana, TNI/Polri, TRC IKB RAPI, Dinas Sosial, serta relawan dari masyarakat desa. Apel gabungan dipimpin langsung oleh Camat Sungai Tabuk dan Pambakal Desa Pambatanan.
Dalam simulasi tersebut, peserta dibagi dalam tiga skenario utama: penyelamatan korban banjir yang terisolir, distribusi bantuan logistik, serta pencarian korban tenggelam. BPBD Banjar mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) lengkap dengan peralatan seperti perahu karet bermesin dan pelampung.
Plt. Kalaksa BPBD Banjar dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai refleksi atas pengalaman banjir besar di tahun-tahun sebelumnya, khususnya banjir 2021. “Simulasi ini adalah bentuk latihan kesiapsiagaan, bukan hanya untuk mengukur kesiapan personel dan sarana, tapi juga membangun kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana,” ujarnya.
Tak hanya teori, para peserta juga mendapatkan pelatihan langsung pertolongan pertama, teknik evakuasi, dan penyelamatan korban menggunakan alat sederhana seperti bambu dan ban. Metode yang digunakan pun bervariasi, mulai dari bercerita, bermain peran, hingga simulasi langsung di lapangan.
Program ini juga menyasar anak-anak dan masyarakat umum sebagai upaya edukasi dini tentang mitigasi bencana. Hasilnya, para peserta menunjukkan peningkatan pemahaman signifikan dalam hal tanggap darurat, yang terlihat dari hasil evaluasi dan testimoni di akhir kegiatan.
Simulasi ditutup dengan penyerahan penghargaan untuk peserta terbaik serta doorprize bagi peserta paling aktif. Sekretaris Desa Pambatanan juga menerima apresiasi sebagai tokoh terbaik dalam mendukung pelaksanaan Destana 2025.
Dalam penutupan, BPBD Banjar juga menyerahkan uang saku sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi peserta. Plt Kalaksa BPBD berharap semangat gotong royong dan kesiapsiagaan yang telah ditunjukkan di Desa Pambatanan bisa menular ke desa-desa lain, menuju Banjar yang tidak hanya tanggap, tapi juga tangguh menghadapi bencana.