Dalam pertemuan penuh keakraban tersebut, Bupati menggarisbawahi pentingnya merawat situs dan nilai-nilai sejarah perjuangan sebagai bagian dari identitas daerah dan bangsa.
“Sejarah itu tidak boleh dikaburkan, dan tempat-tempat bersejarah harus dirawat. Tujuannya agar generasi muda tahu dan memahami akar perjuangan bangsanya. Kita lahir saja ada sejarahnya,” ucap Bupati.
Turut hadir mendampingi Bupati yakni Asisten Setdakab Asahan Muhili Lubis, Kadis Sosial Ashrul Wahid, serta Kadis Kominfo Jutawan Sianaga. Mereka menyampaikan dukungan penuh Pemkab Asahan terhadap program kerja DHC 45, terlebih yang menyasar pada pelestarian nilai-nilai Kejuangan 45.
Ketua DHC 45 Kabupaten Asahan, Ridwan, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan konsolidasi untuk memperkuat struktur organisasi hingga tingkat kecamatan. Saat ini, pengurus telah terbentuk di 17 kecamatan.
Ridwan juga menyinggung perlunya perhatian terhadap Gedung Juang 45 yang kini menjadi markas DHC 45 di Jalan Hos Cokroaminoto, Kisaran.
“Gedung Juang ini simbol sejarah. Seharusnya menjadi pusat edukasi sejarah perjuangan di Asahan,” katanya.
Menariknya, Ridwan turut mengangkat cerita sejarah Kesultanan Asahan dan kaitannya dengan Kerajaan Aceh serta tokoh Putri Margolang. Ia menyatakan siap menjadi narasumber untuk memperkenalkan sejarah Asahan kepada generasi muda.
“Sejarah Asahan ini bukan sekadar cerita, tapi identitas. Saya dengar langsung dari orang tua saya, dan saya siap membagikannya demi menjaga warisan ini,” tuturnya.
Di akhir pertemuan, Ridwan mengucapkan terima kasih kepada Bupati atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepada DHC 45. Ia berharap sinergi antara DHC 45 dan Pemkab Asahan akan semakin memperkuat pelestarian nilai-nilai perjuangan di daerah ini.