Acara pembukaan berlangsung penuh khidmat dan semangat, memperlihatkan antusiasme tinggi dari seluruh elemen masyarakat. Dalam laporan pelaksanaan yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum, Muhili Lubis, disebutkan bahwa MTQ merupakan program nasional yang dilaksanakan secara berjenjang, dari tingkat desa hingga nasional dan menjadi salah satu ajang penting dalam menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
Sebanyak 1.050 peserta putra dan putri dari 25 kecamatan se-Kabupaten Asahan siap berkompetisi di berbagai cabang lomba. Di antaranya, Cabang Tilawah Al-Qur’an yang dipusatkan di Mimbar Utama Lapangan UNA dengan 202 peserta, Cabang Qira’ah Sab’ah di Masjid Nurul Yaqin Kelurahan Teladan dengan 125 peserta, serta Cabang Hifzil Qur’an, Fahmil Qur’an, dan Hifzil Hadits yang tersebar di sejumlah titik pelaksanaan.
Pemerintah Kabupaten Asahan menunjukkan komitmen penuh dalam mendorong semangat para peserta dengan menyediakan hadiah umroh untuk Juara I tingkat dewasa (putra dan putri) serta hafizh 30 juz terbaik. Hal ini tentu menjadi motivasi besar sekaligus penghargaan tinggi bagi para penghafal dan pembaca Al-Qur’an yang berprestasi.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Asahan juga memberikan tali asih kepada Muhammad Daud Sitorus, qari muda asal Asahan yang sukses mengharumkan nama daerah dengan meraih Juara III Tilawah Remaja pada MTQ Nasional tahun 2024 di Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam sambutannya, Bupati Asahan menegaskan bahwa MTQ bukan hanya sekadar ajang perlombaan, melainkan wahana memperkuat nilai-nilai spiritual dan moral yang bersumber dari Al-Qur’an. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan kitab suci sebagai pedoman dalam membentuk generasi Asahan yang berakhlak, cerdas, dan cinta damai.
“MTQ ini bukan sekadar selebrasi, tapi juga momentum untuk menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dan mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat kita,” ujar Bupati.
Dengan dibukanya MTQN ke-56 Tingkat Kabupaten Asahan ini, diharapkan tidak hanya melahirkan qari dan qariah terbaik, tetapi juga memperkuat peran Al-Qur’an dalam membentuk kehidupan masyarakat yang religius, harmonis, dan bermartabat.