Acara ini turut dihadiri Bupati Asahan H. Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si yang duduk bersama para kepala daerah se-Sumatera Utara, mendampingi Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, dan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.
Dalam sambutannya, Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan arahan langsung dari Presiden RI, Prabowo Subianto, tentang visi besar bangsa menuju masyarakat sejahtera.
“Cita-cita kita adalah menjadi bangsa yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo. Bangsa yang rakyatnya cukup pangan, sandang, dan papan,” ujar Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Program Sekolah Rakyat yang tengah digodok pemerintah pusat ini akan menjadi wadah pendidikan berkualitas bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem. Tak hanya itu, siswa akan difasilitasi asrama demi menjamin kenyamanan belajar dan kehidupan yang layak selama menempuh pendidikan.
Gus Ipul menegaskan bahwa program ini bukan pekerjaan satu pihak saja. “Pelaksanaannya butuh kolaborasi penuh lintas kementerian, gubernur, bupati/walikota hingga tokoh masyarakat. Kita semua punya peran untuk menyiapkan guru, tenaga pendidik, dan infrastruktur yang layak,” katanya.
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menyatakan dukungan total terhadap visi besar Presiden RI dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kita ingin warga miskin tersenyum, anak-anak mereka mendapat pendidikan yang layak. Inilah bentuk nyata kehadiran negara,” tegas Bobby.
Sementara itu, Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar menyambut hangat gagasan ini dan menegaskan kesiapan Pemkab Asahan untuk mendukung penuh implementasi Sekolah Rakyat di wilayahnya.
“Kami siap bersinergi demi masa depan generasi Asahan. Pendidikan berkualitas adalah kunci mengubah nasib,” ungkap Bupati usai acara.
Turut hadir dalam kegiatan ini berbagai elemen pilar sosial seperti Pendamping PKH, TKSK, PSM, Tagana, serta para tokoh masyarakat yang siap menjadi motor penggerak perubahan sosial di daerahnya.
Dengan bergulirnya program Sekolah Rakyat, pemerintah berharap tidak hanya menekan angka kemiskinan, tetapi juga membuka pintu masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia, terutama mereka yang selama ini terpinggirkan oleh keterbatasan ekonomi.