REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Fenomena kasus bunuh diri (bundir) pada usia anak di bawah umur belakangan menjadi keprihatinan publik di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (IKP Kalsel).
![](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2025/01/WhatsApp-Image-2025-01-27-at-17.17.24.jpeg)
Baru memasuki awal tahun 2025 sudah terjadi sebanyak 2 kali peristiwa bunuh diri anak di bawah umur yang masih duduk di bangku sekolah.
Akhirnya semua pihak kini didorong untuk terlibat aktif dalam perlindungan anak, khususnya perlindungan yang berhubungan langsung dengan permasalahan kesehatan mental anak.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru, Slamet Rianto mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian yang berkaitan erat dengan tantangan generasi muda pada saat ini.
Menurutnya, salah satu yang penting harus dikuatkan dalam diri anak-anak adalah pendidikan karakternya.
“Kita insyaAllah tidak khawatir dengan intelegensi anak-anak, keterampilan dan kemampuan anak yang saat ini sudah luar biasa. Namun dari karakternya kita harus waspadai dan harus ambil garis bawah ini yang dikuatkan,” ujarnya, Kamis (6/2/25).
Slamet menuturkan, setiap pendidikan mesti sebisa mungkin mengarah kepada penguatan pendidikan karakter.
Lalu apa yang bisa membuat mereka seperti itu? Katanya, hal itu terjadi lantaran adanya masalah hidup yang tidak mampu anak tersebut tanggung dengan sendiri dan kurangnya pemahaman terhadap agama.
![Isra. mi'raj 2025](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250126-WA0002.jpg)
“Hal itu kembali lagi karena kurangnya pengetahuan agama, maka pentingnya penguatan karakter dalam hal ini iman dan takwa,” tuturnya.
Maka dengan tumbuhnya sekolah-sekolah islam terutama di Kota Banjarbaru dapat menguatkan karakter anak saat ini.
Sehingga, menjadi perhatian khusus di setiap satuan pendidikan, guru-guru bahkan masyarakat untuk bisa mengawasi serta bergerak menyelamatkan generasi.
“Dari segi mental, kekuatan, ketahanan mental atau spiritual dan sosialnya itu yang lemah,” imbuhnya.
“Tentu Pemerintah bersama-sama sebagai warga negara dimana pendidikan menjadi kewajiban semua pihak terlebih orang tua, maka program-program parenting yang mengajak orang tua untuk ikut waspada tentang ketahanan mental spiritual dari anak harus dikuatkan,” sambungnya.
Kendati demikian, Ia berharap Kota Banjarbaru bisa menjadi pelopor pendidikan yang karakter kedepannya.
Sebagai wakil rakyat di Banjarbaru, pihaknya akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Dishub) terkilait bagaimana merumuskan dan menguatkan pendidikan karakter yang sudah ada.
“InsyaAllah pendidikan kita kualitasnya bagus, namun juga dibarengi dengan kualitas akhlak yang harus kita kuatkan, pelan-pelan kita perbaiki anak-anak kita sebaik-baiknya,” tandasnya.