Acara ini tidak hanya menghadirkan penulis dan pecinta buku, tapi juga membuka ruang dialog literasi lintas generasi. Hadir berbagai kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, tokoh masyarakat, hingga perwakilan SKPD. Kegiatan dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Setda Kotabaru, Zainal Arifin, S.STP, M.Si, yang mewakili Bupati Kotabaru.
“Literasi bukan hanya soal membaca dan menulis. Ini adalah tentang membentuk karakter, memperluas wawasan, dan membangun peradaban,” tegas Zainal dalam sambutannya.
Sesi bedah buku sendiri menghadirkan M. Mario Hikmat Anhsari, S.Km sebagai pembedah utama, dengan Puspa Ramadayanti, S.Pd bertindak sebagai moderator. Diskusi berlangsung hidup, membedah sisi emosional dan intelektual dari buku yang mengangkat tema cinta, keteguhan, dan pencarian makna dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Dispersip Kotabaru, Ir. Kamaruddin, M.Si, menyebut bahwa kegiatan ini menjadi salah satu upaya serius pemerintah daerah dalam menghidupkan atmosfer literasi di Bumi Saijaan.
“Bedah buku seperti ini bukan hanya mengangkat karya, tapi juga memberi ruang bagi penulis lokal untuk diapresiasi. Ini bentuk keberpihakan kami terhadap kemajuan literasi daerah,” ujarnya.
Ia berharap ke depan lebih banyak karya lokal yang lahir dan dibaca masyarakat, dan membaca bisa menjadi kebiasaan harian, bukan sekadar kegiatan musiman.
Melalui kegiatan semacam ini, Pemerintah Kabupaten Kotabaru ingin menegaskan komitmennya bahwa literasi adalah bagian penting dari visi besar “Kotabaru Hebat”—yakni masyarakat yang cerdas, produktif, dan bangga pada karya anak daerah.