REDAKSI8.COM – Dikutip dari Wikipedia, Embung, atau cekungan penampung (retention basin) adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan, serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait seperti sungai, danau.

Embung digunakan untuk menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir, estetika hingga pengairan yang bisa digunakan para petani untuk mengairi lahan pertaniannya di musim kemarau, karena di musim hujan, embung dimanfaatkan untuk menampung air hujan.

Disela-sela kegiatan bersih-bersih dan penanaman pohon di sekitaran Embung Sidodadi beberapa waktu lalu, Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani menyampaikan, di Kota Banjarbaru saat ini sudah ada terdapat 4 embung yang tersebar di beberapa wilayah.

“Embung ini kita pilih daerah yang lokasinya mampu menangkap (menampung) air. Di musim kemarau, ini menjadi tandon air raksasa, kalau ada kebakaran kita bisa ambil airnya di situ. Saat musim hujan, embung ini dapat menampung air,” ujar Nadjmi Adhani.

Nadjmi Adhani menambahkan, dari 4 embung yang ada di Kota Banjarbaru (Embung Sidodadi, Embung Lokudat, Embung Liang Anggang dan Embung Cempaka), Embung Sidodadi menjadi salah satu embung yang sudah selesai penataan dan pembangunannya.
“Kalau di Lokudat (Guntung Payung) bentuk embungnya sudah terlihat, begitu juga dengan embung di Liang Anggang. Tahun ini kita bangun di Cempaka, persoalan di Cempaka kan banjir,” terangnya.
Kendati embung sudah siap, kata Nadjmi, namun aliran sungai/airnya masih terhalang rumah-rumah warga (masyarakat) sekitar.
“Ini yang kami selesaikan sekaligus penataan kawasan kumuh. Kalau itu selesai, insyaallah persoalan banjir dan kawasan kumuh di Cempaka juga teratasi,” bebernya.