REDAKSI8.COM, JAKARTA – Alumni Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Mukhtarudin telah resmi dilantik sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) atau Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Pasca Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan terjadi reshuffle kabinet, Mukhtarudin dilantik menduduki kursi menteri di Istana Negara, Senin (8/9/2025).

Rektorat ULM melalui akun resmi Instagram universitas segera menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas pencapaian Mukhtarudin.

Dalam unggahan yang disertai foto Rektor Prof. Dr. Ahmad bersama jajaran wakil rektor, disebutkan, Mukhtarudin merupakan alumnus Jurusan Administrasi Negara FISIP ULM angkatan 1985.
Berikut profil Mukhtarudin dari waktu ke waktu perjalanan karirnya hingga menjabat sebagai menteri di kabinet presiden Prabowo.
Mukhtarudin lahir di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 6 September 1964. Pendidikan dasar hingga SMA ia jalani di kota kelahirannya sebelum melanjutkan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ULM Banjarmasin.
Ia lulus pada 1988, lalu mengawali karier sebagai dosen di STIE Nusantara (kini Universitas Antakusuma) dan sempat menjadi PNS di Kabupaten Kotawaringin Barat (1990–2002).
Karir politiknya dimulai pada 2004 saat bergabung dengan Partai Golkar. Berkat kepiawaiannya berorganisasi, Mukhtarudin menduduki berbagai posisi penting di partai, mulai dari tingkat daerah hingga pusat.
Perjalanan politik itu kemudian mengantarkannya menjadi anggota DPR RI pada periode 2019–2024, dan kembali terpilih untuk periode 2024–2029 dari Dapil Kalimantan Tengah dengan perolehan lebih dari 92 ribu suara.
Terakhir, ia bertugas di Komisi XII DPR RI yang membidangi energi, lingkungan hidup, investasi, dan hilirisasi.
Pelantikan Mukhtarudin dilakukan bersamaan dengan empat pejabat lain yang mendapat amanah baru dari Presiden Prabowo.
Diantaranya Purbaya Yudhi Sadewa yang menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi, serta Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah. Sementara itu, posisi Menko Polhukam dan Menpora masih dibiarkan kosong untuk sementara.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan reshuffle mendadak itu dilakukan Presiden berdasarkan evaluasi dan kebutuhan kabinet.
“Atas berbagai perkembangan masukan dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus, Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” ungkap Prasetyo.
Bagi ULM, penunjukan Mukhtarudin menjadi menteri merupakan bukti nyata kontribusi alumninya dalam kancah nasional.
Kehadirannya di kabinet tidak hanya membawa kebanggaan bagi almamater, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan generasi muda Kalimantan.