Dalam ajang bergengsi itu, UIN Raden Intan Lampung mengirim empat delegasi terbaik: Afi Luthfia Mahda (mahasiswa KPI Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi), Afta Wijaya (mahasiswa HTN Fakultas Syari’ah), serta dua alumni, Fakhrurrozi (lulusan PBA FTK) dan Iqbal Nizar Perdana (lulusan PGMI FTK).
Mereka bergabung bersama 200 dai muda dari seluruh penjuru negeri, meski hanya 186 yang hadir mengikuti kegiatan. Peserta datang dari Aceh hingga Papua, membawa warna tradisi, budaya, dan pengalaman dakwah yang beragam.
Proses pemilihan ketua berlangsung sengit namun penuh kekeluargaan. Dari 11 calon ketua, masing-masing menyampaikan visi-misi singkat di hadapan peserta. Fakhrurrozi akhirnya meraih kepercayaan mayoritas dan ditetapkan sebagai ketua pada 9 Agustus 2025 malam oleh Kasubdit Dakwah dan HBI Kemenag RI.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas amanah ini. Proses pemilihan begitu penuh makna. Kami datang dari latar belakang berbeda, tetapi disatukan oleh semangat dakwah dan persaudaraan,” ujar Fakhrurrozi, yang juga alumni Ma’had Al Jamiah UIN RIL.
Menurutnya, pengalaman ini menegaskan bahwa dakwah di era kini harus dikemas dengan cara ramah, merangkul, membangun, dan hadir di ruang digital agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas.
“Kami berharap program ini terus berlanjut agar lahir generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara spiritual. Jika Kementerian Agama membutuhkan SDM untuk penguatan dakwah, baik di wilayah 3T maupun luar negeri, insyaAllah kami siap mengabdi,” tambahnya penuh optimisme.
Pasca terpilih, Fakhrurrozi resmi masuk dalam kepengurusan pusat atau Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Dai Muda. Ia bahkan mendapat arahan langsung dari Dirjen Bimas Islam Kemenag RI untuk membentuk organisasi berbadan hukum sebagai wadah resmi para dai muda se-Indonesia.
Masa kepengurusan ini direncanakan berlangsung selama tiga tahun, menyesuaikan angkatan baru yang akan lahir tiap tahun. Dengan skema tersebut, Fakhrurrozi diproyeksikan menjabat hingga tiga angkatan ke depan.
Kisah Fakhrurrozi menjadi bukti bahwa kampus Lampung tak hanya melahirkan intelektual, tetapi juga generasi muda yang siap membawa misi dakwah moderat, merangkul, dan membangun peradaban umat di era global.