REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Suku Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki beragam kebudayaan dan kesenian yang luar biasa.

Salah satunya kesenian musik yang cukup unik dibandingkan dengan daerah lain. Alat musik yang digunakan pun terbilang khas, yakni gitar panting.
Sampai sekarang alat musik panting masih ada yang menggemarinya, meskipun tidak banyak. Sebab, musik panting khas Kalsel ini cukup segmented di telinga.
Seorang murid SMA Negeri 1 Banjarbaru, Muhammad mengatakan, memilih untuk mempelajari alat musik panting karena sangat menyukai seni maupun budaya daerah khas Kalsel.
“Saya sangat suka dengan musik asli tradisional khas daerah,” ungkapnya.
Muhammad menyebutkan, kurang lebih tiga tahun dirinya menekuni dan mengikuti ekstrakurikuler musik tradisional panting di sekolah.
“Iya untuk melestarikan, karena di zaman sekarang kebanyakan anak muda lebih suka main gadget atau main yang jauh dari kata kebudayaan lah,” ujarnya.
Sementara itu, guru seni budaya SMA Negeri 1 Banjarbaru, Dody menjelaskan, musik panting merupakan musik asli tradisional khas Kalsel.
Alat musik panting sendiri terbuat dari bahan kayu yang memiliki bentuk seperti mandolin dan gitar, tetapi lebih ramping.
Dimana, pada bagian tubuh panting terdapat lubang kecil untuk resosnanasi suara, sedangkan bagian bawahnya ditutupi dengan kulit hewan,
Lebih jauh, alat musik panting ini hanya memiliki empat buah dawai dan biasanya diukir dengan ukuran khas Banjar.
Alat musik panting bisa dimainkan perorangan maupun bersama-sama dengan beberapa alat musik lainnya, seperti Babun, Gong, Biola, Ketipung, Marawis, dan lain-lain.
“Kami punya satu ekskul musik Panting yang selalu latihan tiap minggunya, ada beberapa alat yang dimainkan tapi panting sebagai alat utama,” ujarnya.
Bagi Dody, perkembangan alat musik panting begitu signifikan hingga sekarang dibandingkan dengan alat musik tradisional lainnya.
Perkembangan ini dapat dilihat dari minat masyarakat yang menikmati musik panting tidak hanya di Desa tetapi menyebar sampai ke masyarakat perkotaan.
Bahkan, alat musik panting menjadi salah satu ekstrakurikuler di sekolah-sekolah, salah satunya di sekolah tempat Ia mengajar.
“Alhamdulillah luar biasa walaupun tradisional tapi anak-anak SMA Negeri 1 Banjarbaru sangat antusias dalam mengikuti serta pelatihan,” pungkasnya.
Diketahui, panting mempunyai arti petik, karena alat musik panting tersebut digunakan dengan cara dipetik.