REDAKSI8.COM, TANAH BUMBU – Jajaran Polsek Simpang Empat proaktif mendorong ketahanan pangan dengan memantau langsung lahan jagung siap panen seluas dua hektar di Desa Sarigadung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, pada kamis (9/10/2025).
Mereka bekerjasama dengan Kepala Desa Sarigadung, Perwakilan Bulog, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat memastikan kesiapan panen raya kuartal III yang rencananya digelar pada 20 Oktober mendatang.
Kanit Provost Polsek Simpang Empat, Aiptu Andre Lukman Sihombing, yang hadir mewakili Kapolsek AKP H. Tony Haryono, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis pra-panen.
“Hari ini kita membuka bonggol jagung agar tongkolnya cepat kering. Dengan langkah ini, kita targetkan hasil panen pada tanggal 20 nanti bisa benar-benar maksimal,” ungkap Aiptu Andre.
Ia menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk nyata dukungan Polri terhadap program ketahanan pangan nasional yang digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Kami dari Polsek Simpang Empat turun langsung berkontribusi dengan menanam dan memelihara jagung di lahan seluas 2 hektar ini. Ini adalah bukti komitmen kami,” tegasnya.
Dari lahan seluas itu, pihaknya memproyeksikan hasil panen mencapai 4 ton jagung kering. Seluruh hasil panen rencananya akan disalurkan ke Bulog untuk mendukung stok pangan nasional.
Menyambut hal tersebut, perwakilan Bulog menyatakan kesiapannya menyerap hasil panen tersebut, dengan mengingatkan satu persyaratan teknis yang krusial.
“Bulog siap menyerap dengan syarat kadar air jagung maksimal 14%,” jelas perwakilan Bulog tersebut.
Dukungan penuh juga datang dari Pemerintahan Desa Sarigadung. Kepala Desa Sarigadung, H. Kaspul Anwar, yang turut hadir dalam pemantauan, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya.
“Kami atas nama Pemerintah Desa Sarigadung mendukung penuh setiap kegiatan positif seperti ini. Langkah Polsek Simpang Empat ini merupakan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan di tingkat daerah maupun nasional,” pungkas H. Kaspul.
Kegiatan pra-panen ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi indikator keseriusan aparat dalam mendukung sektor pertanian.
