REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Dengan status siaga penuh Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mulai 10 Agustus hingga 30 September 2025, Kota Banjarbaru memperketat patroli harian di titik-titik rawan api.

Itu diputuskan setelah Kota Banjarbaru mencatat 43 kejadian kebakaran lahan dengan luasan terdampak mencapai 118,2 hektare.

Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby menegaskan, status siaga Karhutla menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemko).
“Saya mengimbau larangan membakar hutan dan lahan, memang instruksi langsung Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), kita terus berupaya mensosialisasikan larang ini,” ucapnya, Senin, (11/8/25).
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru, Zaini Syahranie menegaskan, setiap hari tim BPBD menyusuri kawasan prioritas.
Fokus utama penyusuran pada ring 1 Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin yang dikenal rawan api.
“Kita sudah menetapkan status siaga karhutla. Posko sudah aktif, dan tim kami setiap hari turun ke lapangan,” ucapnya, Kamis (7/8/25).
Menurutnya, langkah tersebut dilakukan untuk mencegah api meluas dan menimbulkan kabut asap yang mengganggu aktivitas warga.
“Saat ini memang kita tidak melakukan pembasahan, tapi kemarin kita sudah melakukan,” jelasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Selatan (Kalsel) memprediksi hujan berkala hingga 9 Agustus, yang dinilai menjadi faktor penting dalam menekan risiko kebakaran.
“Kita sangat terbantu karena hujan masih turun. Itu keberuntungan kita,” katanya.
Meski demikian, kewaspadaan tetap ditingkatkan, dengan contoh pada hari sebelumnya titik api di kawasan bandara berhasil ditangani hingga pukul 21.00 Wita.
“Begitu muncul, langsung kami turun ke lokasi. Kita utamakan respons cepat,” imbuhnya.
Zaini menuturkan, kawasan terbuka dan lahan kosong itulah yang rawan kebakaran akan menjadi fokus pengawasan ketat.
“Bahwa mulai 10 Agustus hingga 30 September, Banjarbaru memasuki fase siaga penuh Karhutla,” tegasnya.
Tak hanya disana, berbagai dukungan pun memperkuat semangat timnya bekerja secara optimal di lapangan.
Kondisi tersebut membuat BPBD Banjarbaru semakin intens melakukan patroli dan edukasi untuk melibatkan warga dalam menjaga lingkungan.
“Yang jelas kami akan melakukan pengawasan terhadap titik rawan bencana, terutama patroli setiap hari,” tandasnya.