REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Dengan target menuntaskan perbaikan perabotan sekolah (mebeler<-red) sekolah dalam 5 tahun mendatang, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru memulai langkah besar melalui pendataan menyeluruh sarana belajar.

Bersamaan dengan pembukaan Kursus Komputer Tingkat Lanjutan bagi warga belajar di Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Kota Banjarbaru.

Pada momentum Rapat Koordinasi Kepala Sekolah se-Kota Banjarbaru Tahun 2025, Pemko Banjarbaru memastikan pembenahan fasilitas sekolah berjalan secara terarah.
“Hari ini Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Pendidikan (Disdik) memberikan bantuan mebeler untuk sekolah-sekolah jenjang SD, SMP dan untuk disabilitas juga,” ujar Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby saat diwawancari, Senin (11/8/25).
Perhatian pemerintah katanya tidak berhenti pada sarana-prasarana saja, tetapi juga menjangkau bagi anak-anak yang belum bersekolah.
“Mudah-mudahan anak yang belum bersekolah bisa kita kejar, sehingga mereka juga ikut dalam proses pembelajaran,” tegasnya.
Dengan dukungan dana pendidikan, pihaknya tetap konsisten memenuhi kebutuhan sekolah, memperhatikan siswa, hingga menguatkan peran tenaga pendidik agar proses belajar berjalan maksimal.
“Yang jelas untuk urusan bidang pendidikan tentunya Pemko Banjarbaru tetap terus konsen untuk kita memperhatikan sekolah-sekolah yang ada di Banjarbaru,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo menjelaskan, saat ini data kondisi mebeler di seluruh sekolah di Banjarbaru sudah terinventarisasi.
“Mebeler yang rusak ringan, sedang maupun berat, termasuk kekurangan-kekurangan, kami sudah data itu semua,” ucapnya.
Ia memastikan persoalan tersebut akan tuntas selama lima tahun masa Pemerintahan Wali Kota Lisa Halaby.
Caranya, dengan langkah strategis memanfaatkan bantuan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Kita minta dana bos untuk mengcover sementara. Tapi komit 5 tahun Pemerintahan Ibu Lisa, nanti kita akan selesaikan masalah mebeler di seluruh sekolah di Kota Banjarbaru,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya tengah menangani prioritas khusus, seperti penyelesaian masalah lahan di SDN Landasan Ulin Utara (Laura) 2 yang kini dalam tahap negosiasi.
“Kami mohon doa, mudah-mudahan Agustus ini ada win-win solution dengan pemilik lahan,” imbuhnya.
Disisi lain, peningkatan keterampilan masyarakat jadi sorotan, melalui pembukaan Kursus Komputer Tingkat Lanjutan di 7 PKBM dan 1 SPNF SKB.
“Dan hari ini kita perkaya pakai latihan, ada 7 PKBM dan 1 SKB ya,” ujarnya.
Dimana program tersebut menyasar Anak Tidak Sekolah (ATS) yang mencakup anak belum pernah sekolah, putus sekolah, atau lulus namun tidak melanjutkan pendidikan, dengan jumlah terbaru tercatat sebanyak 1.500 anak.
“Kemudian putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan, ini masih bisa dikejar lulus,” jelasnya.
Pun, rencana aksi daerah yang melibatkan seluruh dinas terkait, Pemko Banjarbaru membidik 13 faktor penyebab anak tidak bersekolah, mulai dari masalah ekonomi, sosial, hingga faktor lingkungan.
“Kalau mereka kesulitan masuk sekolah formal, PKBM menjadi solusi agar tetap mendapatkan pendidikan,” tuntasnya.