Penutupan ini menjadi bukti komitmen TNI dalam mendukung percepatan pembangunan di wilayah pedesaan. Kegiatan turut dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Utara H. Surya, B.Sc, Wakapolda Sumut, Pangdam I/Bukit Barisan, Danrem 022/Pantai Timur, Wakajati Sumut, serta kepala daerah dari wilayah tetangga seperti Bupati Batubara dan Wali Kota Tanjung Balai. Hadir pula Forkopimda Asahan dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Jenderal Maruli menegaskan bahwa TMMD bukan hanya program pembangunan infrastruktur, tapi juga ajang untuk memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat.
“Kalau Forkopimda solid, pembangunan pasti lebih cepat, dan masyarakat akan lebih sejahtera,” ujar KSAD dengan penuh semangat.
Ia juga memperkenalkan program Manunggal Air, yang menargetkan minimal 50 titik air bersih di setiap lokasi TMMD, sebagai solusi konkret atas krisis air di sejumlah wilayah. “Air bersih bukan lagi sekadar kebutuhan, tapi hak dasar yang harus kita pastikan tersedia,” tegasnya.
Sementara itu, Dandim 0208/Asahan Letkol Inf Muhammad Bassarewan melaporkan bahwa seluruh sasaran fisik dan non-fisik TMMD ke-124 berhasil diselesaikan 100 persen. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, rumah tidak layak huni (RTLH), rumah ibadah, hingga sarana air bersih rampung sesuai target.
Usai upacara, rombongan KSAD dan Bupati Asahan melakukan peninjauan langsung ke lokasi TMMD di Desa Silo Bonto, Kecamatan Silau Laut. Jenderal Maruli bahkan menyerahkan kunci rumah secara simbolis kepada penerima bantuan RTLH dan memeriksa sendiri hasil pembangunan.
Bupati Asahan: TMMD adalah Wujud Nyata TNI Peduli Daerah Tertinggal
Dalam sambutannya, Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin mengungkapkan apresiasinya atas keterlibatan aktif TNI dalam membangun desa.
“TMMD adalah cermin bahwa TNI bukan hanya penjaga kedaulatan, tapi juga mitra sejati dalam pembangunan. Kami ucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh personel TMMD ke-124,” ucapnya.
Tak hanya pembangunan fisik, TMMD ke-124 juga menyasar aspek non-fisik seperti penyuluhan bela negara, wawasan kebangsaan, kesehatan dan stunting, ketahanan pangan, pertanian, hingga sosialisasi bahaya narkoba dan kerukunan umat beragama.
Kegiatan ini melibatkan total 202 personel gabungan, terdiri dari 110 anggota TNI, 12 personel Polri, 10 ASN Pemkab Asahan, serta 70 warga masyarakat yang turut bergotong royong.
Penutupan ditandai dengan pemotongan pita oleh KSAD sebagai simbolisasi rampungnya seluruh kegiatan, disusul sesi foto bersama Forkopimda, jajaran TNI, dan masyarakat.
Lebih dari sekadar seremoni, TMMD ke-124 ditutup dengan hasil nyata, desa yang lebih maju, masyarakat yang lebih sejahtera, dan sinergi TNI-rakyat yang makin kokoh.