REDAKSI8.COM, BANJAR – Dalam upaya memperkuat tata kelola organisasi yang lebih tangguh dan responsif, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar menggelar rapat internal strategis pada Senin siang (19/5/2025) kemarin, di ruang rapat Kepala Bappedalitbang. Agenda utama: penyusunan Register Risiko Tahun 2025.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Sub Bagian Perencanaan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Bappedalitbang, Hanafi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya manajemen risiko sebagai instrumen kunci dalam mendorong akuntabilitas dan efektivitas program kerja.
“Penyusunan register risiko ini bukan sekadar dokumen formal. Ini adalah wujud komitmen kami dalam mencegah potensi gangguan yang bisa menghambat pencapaian tujuan organisasi,” ujar Hanafi dengan penuh semangat.
Seluruh bidang dalam lingkungan Bappedalitbang diminta mengidentifikasi risiko-risiko yang berpotensi muncul dalam pelaksanaan tugas mereka.
Tidak hanya itu, masing-masing unit juga mendalami akar penyebab risiko, potensi dampaknya, serta langkah mitigasi yang perlu disiapkan sejak dini.
Diskusi berlangsung dinamis. Suasana ruang rapat dipenuhi semangat kolaboratif, di mana para kepala bidang (Kabid), kepala sub bidang (Kasubbid), dan staf internal terlibat aktif menyampaikan masukan serta analisis terhadap berbagai potensi tantangan ke depan.
“Dokumen ini nantinya akan menjadi pondasi penting dalam menyusun program kerja yang lebih realistis dan adaptif,” lanjut Hanafi.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil berbasis data, analisis risiko, dan kondisi nyata di lapangan.” tambahnya.
Penyusunan register risiko ini juga dianggap sebagai salah satu langkah penting Bappedalitbang dalam membangun budaya kerja yang modern berbasis transparansi, kesiapsiagaan, dan orientasi pada hasil.
Dengan inisiatif ini, Bappedalitbang Kabupaten Banjar menunjukkan bahwa menghadapi risiko bukan berarti menghindari tantangan, melainkan mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menaklukkannya.
