Kegiatan ini diikuti oleh para kepala sekolah, pengawas, dan perwakilan guru dari SMP se-Kabupaten Banjar. Mereka berkumpul dalam semangat yang sama: memperkuat kerja sama antar satuan pendidikan demi peningkatan mutu pembelajaran di daerah.
Kepala Bidang Pembinaan SMP, Ajidinnor, dalam sambutannya menekankan pentingnya keterbukaan antar sekolah dalam berbagi praktik baik. Menurutnya, kolaborasi bukan hanya sebuah pilihan, tetapi kebutuhan di era pendidikan modern yang terus berkembang.
“Melalui forum ini, kami mendorong setiap sekolah untuk saling belajar, berbagi strategi, dan memperluas wawasan. Pertukaran praktik baik akan melahirkan inovasi pembelajaran yang relevan dan kontekstual,” ungkap Ajidinnor.
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Sekretaris Disdik Kabupaten Banjar, Tisnohadi Harimurti, secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menggarisbawahi bahwa sinergi antar sekolah adalah fondasi utama dalam mewujudkan pendidikan yang merata dan inklusif.
“Kita harus menciptakan ruang belajar yang terbuka dan kolaboratif. Pendidikan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Saat satu sekolah maju, maka yang lain harus ikut tumbuh. Itu baru keadilan dalam dunia pendidikan,” tegasnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Dinas Pendidikan dalam membangun pendidikan yang adaptif terhadap tantangan zaman, seperti digitalisasi, kurikulum merdeka, dan penguatan karakter siswa.
Selain itu, forum ini juga menjadi ajang refleksi dan evaluasi bersama tentang tantangan di lapangan dan bagaimana solusi dapat ditemukan melalui kolaborasi lintas sekolah.
Para peserta pun antusias dalam mengikuti sesi diskusi, berbagi pengalaman terkait inovasi pembelajaran, penguatan literasi dan numerasi, serta strategi pengelolaan sekolah yang efektif dan partisipatif.
Dengan adanya kegiatan ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar berharap terbangunnya komunitas belajar antar sekolah yang berkelanjutan, yang tidak hanya berhenti di kegiatan formal, tetapi juga berlanjut dalam bentuk jejaring komunikasi, kolaborasi program, hingga kunjungan belajar.
“Harapan kami, sekolah-sekolah di Kabupaten Banjar bukan hanya menjadi tempat belajar bagi siswa, tetapi juga menjadi tempat belajar bagi satuan pendidikan lain,” tutup Ajidinnor.