Seorang warga setempat, Putra, mengungkapkan kekhawatirannya. Ia bahkan mengirimkan rekaman video insiden tersebut untuk menunjukkan betapa berbahayanya situasi ini.
“Kami masyarakat sangat resah. Tolong beritakan ini, supaya ada tindakan. Nanti anak-anak di Muara ini malah ikut-ikutan. Kayak udah hebat kali main sajam. Kejadiannya tadi pagi sekitar jam setengah sembilan,” ujarnya.
Menurut Putra, tawuran tersebut tidak hanya melibatkan anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Dalam video yang beredar, terlihat seseorang memegang celurit, yang diduga sudah berusia dewasa.
“Kalau dibilang anak-anak, ada juga orang dewasa di situ. Itu yang pegang celurit, jelas sudah dewasa. Tapi saya nggak bisa pastikan mereka dari mana, karena setiap pagi banyak orang dari berbagai tempat datang ke Pantai Muara,” jelasnya.
Yang lebih mengkhawatirkan, kejadian ini bukan yang pertama. Dalam seminggu terakhir, tawuran di lokasi ini telah terjadi sebanyak empat kali.
“Dalam seminggu ini, udah ada empat kali kejadian. Awalnya cuma kumpul-kumpul, asmara subuh gitu. Tapi tiba-tiba berantem dan pakai sajam,” katanya.
Masyarakat meminta Polres Tapanuli Tengah untuk segera mengambil langkah konkret guna mencegah kejadian serupa terulang.
“Kami takut nanti anak-anak di Muara ini ikut terpengaruh, dampaknya bisa buruk bagi lingkungan. Harapan kami, polisi harus lebih sering patroli di Pantai Muara. Untuk anak-anak yang terlibat, berikan pembinaan. Tapi kalau yang dewasa, harus ditindak tegas, kalau perlu dipenjara,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait tindakan yang akan diambil. Namun, masyarakat berharap keamanan di Pantai Muara bisa segera dipulihkan sebelum jatuh korban akibat aksi tawuran ini.



