REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Setelah melaksanakan kunjungan ke proyek renovasi Kolam Renang Idaman Banjarbaru pada Jum’at (7/3/25) lalu, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kembali mengevaluasi anggaran hingga kualitas pembangunan, baik tahap pertama maupun kedua.

Dalam hal ini tentunya Komisi III hanya melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan, sedangkan untuk persetujuan penganggaran adalah bagian dari Badan Anggaran (Banggar).

Wakil Ketua Komisi III DPRD, Kota Banjarbaru, Ronauli Saragi mengungkapkan, ada sejumlah catatan penting pada kolam renang idaman yang telah lama menjadi ikon kebanggaan masyarakat Banjarbaru ini.

“Hasil dari kunjungan lapangan memang ada beberapa catatan yang sudah kami sampaikan kepada PUPR terhadap pek renovasi kolam renang,” ucapnya, kepada Redaksi8.com, Sabtu (15/3/25).
Catatan tersebut salah satunya adalah pemotongan tahapan pekerjaan antara tahap pertama dan kedua yang menurutnya kurang sistematis.
Dimana dalam satu area terdapat pekerjaan yang seharusnya bisa diselesaikan pada tahap pertama tetapi menjadi dua tahap.
“Contoh kanopi tempat duduk yang sudah selesai tapi atapnya dilaksanakan ditahap dua. Area tribune hanya lantai selebihnya ditahap dua dan lain-lain,” ungkapnya.
“Ini yang kami tanyakan pada evaluasi kemaren, kenapa pek yang bisa diselesaikan per area dalam satu tahap harus dibagi dua tahap, sehingga pek tersebut seperti tidak selesai,” tambahnya.
Legislator PDI Perjuangan ini menjelaskan, alasan PUPR Banjarbaru membagi pekerjaan menjadi dua tahap itu karena tidak ingin mengganggu aktivitas dari kolam renang.
Sebab, kolam renang idaman Banjarbaru merupakan salah satu yang menunjang PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Banjarbaru.
“Sebenarnya wajar-wajar saja terganggu karena kita lagi melakukan renovasi. Jadi pek tahap satu dan kedua kaya terulang, seperti tempat duduk tadi kenapa tidak diselesaikan ditahap satu saja lengkap ber atap (selesai), kenapa harus atapnya ditahap kedua,” tuturnya.
Disamping itu, Ronauli menyebutkan, untuk renovasi tahap pertama kolam renang idaman telah menghabiskan dana sekitar Rp5,9 miliar.
Hal itu meliputi renovasi tribun, kolam utama, kolam anak, kolam persiapan untuk latihan atlet, kafetaria, panggung pertunjukan, penambahan toilet, ruang ganti, dan pembangunan pintu gerbang utara.
Sedangkan renovasi tahap kedua yang direncanakan Tahun 2025 ini dianggarkan kurang lebih sekitar Rp6 miliar, meliputi untuk penambahan kolam renang perempuan, memperbaiki loker, tempat ganti baju, dan food court.
“Kita harus paham, masyarakat tidak tau secara detail pekerjaan yang dilaksanakan, mereka hanya melihat secara fisik, contoh kecil tempat duduk kanopi tadi setiap orang pasti bilang ini belum selesai karena tidak ada atapnya, masyarakat tidak tau tahap satu atau tahap dua itu diselesaikannya,” jelasnya.
Oleh karena itu, dalam pekerjaan selanjutnya Komisi III Banjarbaru akan benar-benar mengawasi, sehingga tahap kedua ini bisa dilaksanakan dengan baik karena kolam renang idaman adalah ruang publik yang banyak jadi sorotan masyarakat.
“Jadi kami mengharapkan untuk pekerjaan bertahap ini harusnya diselesaikan per area jadi tidak ada seperti pek yang tercecer ditiap area,” tuntasnya.