REDAKSI8.COM, BANJAR – Festival Becatuk Dauh, ajang budaya khas Banjar, resmi dibuka oleh Bupati Kabupaten Banjar H. Saidi Mansyur yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan H. Ikhwansyah di Alun-Alun Ratu Zalecha, Martapura, Selasa (25/2/2025) pagi.
Pembukaan festival ditandai dengan pemukulan bedug oleh sejumlah pejabat, termasuk Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar), Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Banjar, anggota DPRD Kabupaten Banjar, serta unsur Forkopimda lainnya.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Ikhwansyah, Bupati Kabupaten Banjar menekankan pentingnya festival ini dalam menjaga keberagaman budaya serta tradisi religius yang menjadi identitas masyarakat Banjar.
“Melalui festival ini, kita berupaya mengingatkan dan mengembalikan nilai-nilai tradisi memukul bedug agar dapat terus dikenal dan dihargai oleh generasi mendatang,” ujarnya.

Lebih dari sekadar pelestarian budaya, festival ini juga menjadi bagian dari semarak menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. “Semangat kebersamaan dan nilai-nilai keagamaan semakin terasa dalam momen ini,” tambah Ikhwansyah.
Kepala Disbudporapar Kabupaten Banjar, H. Irwan Jaya, mengungkapkan bahwa festival berlangsung dari 25 hingga 27 Februari 2025 dengan mengusung tema “Dengan Melestarikan Budaya Banjar, Masyarakat Becatuk Dauh.” Sebanyak 29 grup dari berbagai desa dan kecamatan siap berkompetisi menampilkan keterampilan mereka.
“Grand final akan digelar pada malam pertengahan Ramadan, di mana para finalis akan bersaing untuk memperebutkan piala bergilir Bupati Banjar,” jelasnya.
Festival Becatuk Dauh tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah mempererat kebersamaan serta memperkuat karakter religius masyarakat Banjar.
Selain piala bergilir, para pemenang juga akan mendapatkan piagam penghargaan serta uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam melestarikan budaya daerah.
Ajang ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang terus berkembang, sekaligus mengukuhkan Martapura sebagai kota yang kaya akan tradisi dan nilai keislaman.



