REDAKSI8.COM, BANJAR – Saat ini sebagian daerah di Kabupaten Banjar mengalami banjir akibat tingginya curah hujan dalam 15 hari terakhir. Selain berpotensi merendam pertanian juga berpotensi merendam kolam ikan dan juga hati hati bagi petani jala apung.

Untuk itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar mengimbau kepada para pembudidaya ikan, baik kolam maupun keramba jala apung yang berada di aliran sungai untuk dapat meningkatkan kewaspadaan.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar, Sipliansyah Hartani melalui Kepala Bidang Perikanan Budi Daya, Bandi Chairullah, S.Pi, MS, Rabu (22/1/2025) kemarin.
Bandi Chairullah mengatakan bahwa saat ini curah hujan cukup tinggi dan mengakibatkan arus aliran sungai menjadi deras dan juga meluap sehingga terjadi banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Banjar.
“Kita himbau kepada petani ikan jala apung untuk memeriksa tali pengikat dan sebagainya agar jala apung tidak terbawa arus seperti tahun tahun sebelumnya yang banyak menghanyutkan keramba jala apung,” tuturnya.
Ia meneruskan, juga untuk kolam ikan, pastikan struktur tanggul dalam keadaan baik, serta pantau ketinggian air agar tidak meluap. Kalau bagi kolam yang dataran rendah dan yang pernah kebanjiran agar meninggikan tanggul kolamnya.
Bandi Chairullah juga mengingatkan, untuk jaga kualitas air dengan memeriksa kadar pH, oksigen (DO) dan suhu air secara rutin, serta hindari pencemaran akibat dari limpasan air hujan.
“Beri pakan secukupnya, dan segera konsultasikan kepada petugas apabila ikan menunjukkan tanda-tanda stress atau adanya penyakit,” bebernya.
Dirinya meminta, untuk memantau informasi cuaca terkini untuk mengambil langkah-langkah antisipasi lebih dini, tetap waspada dan lindungi usaha budi daya ikan.
“Kami berharap para pembudidaya ikan dapat meminimalkan dampak buruk dari tingginya curah hujan dan dapat menjaga keberlanjutan usaha budidaya ikan,” ucapnya.
Adapun himbauan yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar adalah sehubungan dengan tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir, kami menghimbau kepada para pembudidaya ikan baik kolam maupun keramba, untuk dapat memeningkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi tingginya curah hujan saat ini, demi menjaga kelangsungan usaha budidaya ikan.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Perhatikan Kondisi Kolam dan Keramba.
- Periksa dan perkuat struktur kolam/keramba, pastikan tidak ada kerusakan/kebocoran pada tanggul/jaring atau pematang yang dapat mengakibatkan ikan keluar kolam atau kolam jebol.
- Pantau ketinggian air. Hindari air keluar dengan mengatur sistem pengaliran. Tambahkan saluran pembuangan air jika diperlukan.
2. Jaga Kualitas Air
- Hujan lebat dapat mengubah kondisi kualitas air. Lakukan pengecekan kadar pH, DO (oksigen), dan suhu air secara rutin.
- Hindari pencemaran air limpasan air hujan yang bercampur lumpur, bahan kimia atau limbah.
3. Beri Makan Ikan Secara Bijak
– Kurangi jumlah pemberian pakan saat curah hujan tinggi, karena ikan cenderung kurang aktif. Pemberian pakan berlebih dapat mencemari air.
4. Siapkan Langkah Darurat
- Siapkan pompa air untuk mengantisipasi semakin tinggi nya air kolam.
- Siapkan tempat/kolam alternatif jika ketinggian air semakin tinggi.
5. Pantau Kondisi Ikan Secara Rutin
- Amati tanda-tanda stress pada ikan, seperti perubahan perilaku atau kesehatan ikan. Jika ada indikasi penyakit, segera konsultasikan kepada tenaga ahli, atau hubungi petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar.
6. Selalu Pantau atau Update Informasi Cuaca
Demikian himbauan ini kami sampaikan, kami berharap para pembudidaya ikan dapat meminimalkan dampak buruk dari tingginya curah hujan dan dapat menjaga keberlanjutan usaha budidaya ikan
Pantau prakiraan cuaca melalui media-media sosial terpercaya agar dapat melakukan langkah-langkah antisipasi di atas secara tepat waktu.