BANJARBARU, REDAKSI8.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru bersama Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) menggelar Gerakan Menanam Cabe di Komplek Disabilitas Kota Banjarbaru, Jalan Trikora Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Selasa (21/3/23).
Dalam rangka untuk pengendalian inflasi daerah, sebanyak 5 ribu bibit yang akan ditanamkan se-Kota Banjarbaru dan 200 bibit untuk ditanam di Komplek Disabilitas.
Dimana Komplek Disabilitas itu sendiri terdiri dari 34 buah rumah, yang dihuni sebanyak 51 orang.
Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin menyampaikan, penanaman ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti inflasi yang ada di Kota Banjarbaru, dimana cabai menjadi salah satu komoditas yang menjadi kenaikan harga.
Sehingga untuk mengatasi inflasi yang ada, pihaknya melaksanakan gerakan menanam cabe yang dimulai dari rumah disabilitas.
“Masyarakat dan stakeholder terkait bisa melaksanakan juga di lingkungan perumahan, di lingkungan rumah, termasuk juga di lingkungan RT dan Kelurahan,” ujarnya.
Aditya berharap lahan-lahan yang belum dipakai atau lahan tidur, yaitu lahan yang belum produktif, bisa digunakan untuk menanam komoditas-komoditas yang hari ini menjadi inflasi di Kota Banjarbaru.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kota Banjarbaru, untuk bersama-sama melakukan gerakan-gerakan menanam cabe dan sayur agar memenuhi kebutuhan semua masyarakat serta memenuhi kebutuhan daerah sendiri, tidak berharap dengan daerah lain.
“Mudah-mudahan Banjarbaru bisa mensuplay kebutuhan dari daerah sendiri,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru Abu Yajid Bustami mengatakan, gerakan ini dalam rangka menjaga inflasi dan untuk menjaga ketahanan pangan keluarga di Kota Banjarbaru.
“Mudah-mudahan gerakan ini bisa diteruskan dan berkelanjutan di lingkungan-lingkungan perkarangan rumah tangga,” ucapnya.
Yazid menerangkan, mengapa pihaknya memilih tanaman cabe, dikarenakan cabe adalah salah satu komoditas yang memicu inflasi di Kota Banjarbaru.
Sehingga perlu dilakukan gerakan menanam di seluruh Kota Banjarbaru, bersama masyarakat dan termasuk disabilitas diajak ikut berpartisipasi untuk menanam cabe di Kota Banjarbaru.
“Harganya masih tinggi, sampai hari ini, kemarin kita rata-rata di angka 70 ribu per kilonya,” jelasnya.
(Red8-Irma)