REDAKSI8.COM – Ketua DPRD Kota Banjarbaru Fadliansyah menilai kenaikan harga tarif air persih kepada masyarakat Banjarbaru oleh PT Air Minum (AM) Intan Banjar waktunya tidak tepat.
Pasalnya, masyarakat sendiri baru-baru ini pun diterpa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sembako di sejumlah daerah termasuk Kota Banjarbaru.
Ditambah peluang kerja sekarang yang kian sulit serta peningkatan implasi. Menurutnya ini membuat masyarakat menjerit.
“Kenaikan ini saya kira sebagai perwakilan rakyat tidak pas, karena baru saja dihantam badai dengan kenaikan BBM, harga sembako, lapangan kerja susah, implasi meningkat,” papar ketua DPRD pasca rapat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Banjarbaru, Selasa (13/9) siang.
Ia selaku wakil rakyat mendesak para jajaran direksi maupun pemegang saham di PTAM Intan Banjar untuk mengkaji ulang kebijakan tersebut.
Ketua Direktur Umum PTAM Intan BanajrbAbdullah Saraji menjawab, penurunan tarif PDAM masih diusahakan untuk ditinjau ulang kepada para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Lantaran Ia berpendapat, menurunkan tarif itu tergantung dari pemegang saham.
“Kalau misalkan ada peluang untuk itu (menurunkan tarif <–red) memungkinkan saja,” katanya pasca rapat dengar pendapat dengan DPRD Banjarbaru.
“Kita juga mendorong untuk ditinjau ulang, dikurangi lah misal hari ini 20%, nanti dikurangi lah dulu jdi 10% atau 15% secara bertahap penurunannya, yang dulu 90 ribu sekarang naik menjadi 200 ribu per bulan,” jelasnya.
(Red8 – IRMA)