REDAKSI8.COM – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengimbau kepada seluruh pembimbing haji dan umrah menguasai teknologi.
Hilman mengungkapkan, saat ini Pemerintah Arab Saudi sudah mulai mempersiapkan suatu prosedur dan sistem digitalisasi penyelenggaraan haji dan umrah pada masa pandemi ini.
“Ada banyak hal yang harus kita persiapkan terutama untuk sistem teknologi, pembimbing haji harus bisa menggunakan device (perangkat),” tegas Hilman saat membuka Bimbingan Teknis dan Pembinaan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) terkait Persiapan Pelaksanaan Ibadah Umrah di Masa Pandemi di Yogyakarta, Senin (20/12/2021).
Saat ini, kata Hilman pembimbing haji dan umrah tidak hanya dibekali dengan fiqih haji tetapi juga harus bisa memanfaatkan perangkat teknologi.
“Pembimbing haji dan umrah tidak boleh ponselnya jadul,” Cetus Himan.
Ia bercerita saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Agama beberapa waktu lalu ke Arab Saudi dan berkesempatan mengunjungi Masjidil Haram harus tertahan setengah jam untuk memasuki Baitullah, walaupun dirinya sudah mengantongi undangan dari salah satu Menteri Arab Saudi. Ini dikarenakan memang pemeriksaan begitu ketat menggunakan QR Code.
Berbekal pengalaman ini, sebagai langkah mitigasi kedepannya, Pemerintah Indonesia akan terus mengkaji berbagai persiapan penyelenggaraan haji dan umrah agar jemaah Indonesia saat datang ke Tanah Suci tidak mengalami kendala.
“Jadi ini yang akan diantisipasi, kita coba mitigasi ke depan agar jemaah kita begitu datang ke sana tidak mendapatkan banyak kendala tentang prosedur dan protokol kesehatan,” tandasnya.