REDAKSI8.COM – Mudah dirawat, cantik dan tidak terlalu banyak memakan tempat, pangsa pasar tanaman hias satu ini dimasa pandemi sangatlah bagus dan banyak menarik perhatian para kolektor hingga pengusaha tanaman hias, Ialah Aglonema atau Chinese evergreen.

Di akhir tahun 2020 lalu, Track record tanaman Aglonema ini sempat trending di sosial-sosial media. Banyak nitizen ramai mengupload tanaman ini dengan memberikan postingan nama sampai harga per satu jenis tanaman tersebut.
Mahal? belum tentu, tergantung corak warna dan jumlah daun pada tanamannya. Seperti yang disampaikan oleh Agung, seorang penjual tanaman hias keliling di Kota Banjarbaru, katanya, setelah Hari Raya Idul Fitri tahun 2020 kemarin, Aglonema mulai banyak dicari oleh masyarakat. Harganya pun Ia menjual dari 85 – 325 ribu rupiah per satu tanaman.
Namun sayangnya Agung mengungkapkan, kini daya jual tanaman hias rumahan ini mengalami penurunan drastis. Biasa Ia dapat menjual banyak tanaman Aglonema dalam sehari, sekarang satu tanaman pun sangat susah terjual.
“Mungkin karena harganya sekarang cenderung mahal di pasaran. Disini saja saya tidak bisa meletakan harga tinggi, dengan harga 85 ribu rupiah saja sudah sudah menjualnya,” beber Agung kepada pewarta ini, Sabtu (9/1).

Dari seluruh tanaman yang dijajakan Agung diatas mobil pick upnya itu seperti Mawar, Keladi, Janda Bolong, Aster, Anggrek dan jenis lainnya, setiap 100 tanaman yang dijual dalam sehari, hanya 2 sampai 5 tanaman Aglonema yang terjual.
“Karena harga tanaman hias jenis Aster dan Mawar jauh lebih murah dibandingkan Aglonema, Keladi dan Janda Bolong,” ungkapnya.
Syarat merawat tanaman Aglonema dipaparkan Agung, utamnya tidak boleh terlalu banyak disiram air dan banyak terkena panas sinar matahari, karena dapat menimbulkan pembusukan pada daun dan akarnya.
“Berpengaruh pada pertumbuhan daun mas. Sulitnya itu daun Aglonema mudah busuk jika tidak dirawat sesuai dengan karakter tanamannya yang tidak bisa terlalu banyak kena air dan panas matahari,” jelas Agung.
Ada 9 jenis yang sudah diketahui tanaman cantik yang berasal dari pulau Sumatra ini, diantaranya Aglonema Pictum Tricolor, Silver Bay, Pristige, Silver Queen, Creta, Red Valentine, Maria, Red Anjamani dan Aglonema Bidadari. Baru-baru saja semenjak viral, penamaan tanaman ini terus bertambah seiring motif warna pada daun seperti Snow White, Lipstic dan Beras Tumpah.
“Peminatnya sudah berkurang sejak awal tahun ini,” tutur Agung.

Sedangkan menurut salah seorang kolektor tanaman hias di Kota Banjarbaru, Galuh Tantri Narindra, yang juga selama pandemi covid-19 mengisi waktu dengan mengoleksi tanaman-tanaman hiasb mengaku tengah candu dengan 2 jenis tanaman viral selain aglonema, yakni Varigata dan Philodendron. Selain cantik dan menarik 2 jenis tanaman itu bagi Tantri memiliki nilai investasi yang cukup bagus.
“Aku kan hobinya travelling dan olahraga, tapi semenjak pandemic aku pengen ada kegiatan lain. Dan sekarang aku ngoleksi tanaman hias. Aku lagi senang sama tanaman Varigata dan Philodendron,” imbuhnya melalui sambungan telpon.
Saat ini tanaman hias Philodendron yang lagi marak dan banyak diburu kaum ibu-ibu rumah tangga yang hobinya pelihara tanaman hias adalah Philodendron Monstera Deliciosa dan Monstera Obliqua. Sementara tanaman varigata yang cukup popular dan digandrungi adalah jenis Sirih Gading dan Monstera.
