REDAKSI8.COM – Kegiatan cinta lingkungan yang dilakukan oleh siswa-siswi SMPN 4 Banjarbaru ini patut kita apresiasi.

Jum’at (23/3/18) lalu, mereka melakukan aksi bersih-bersih sampah di sekitar fasilitas umum dan saluran air di kawasan Pasar Ulin Raya, belakang Makam Syuhada, Lapangan Bima, Komplek Adhi Upaya, mushola, Gg Jambu Air, Gg Sirsak, Gg Nangka, Gg Durian hingga Gg Agrabudi Landasan Ulin.

Selain turut serta menciptakan lingkungan yang asri dan bebas sampah, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Jum’at Bersih ini juga membuat Gerakan Pungut 50.000 Sampah.
Aksi pungut 50.000 sampah ini, ujar Wakasek Kesiswaan SMPN 4 Banjarbaru, Jarot Santosa SPd, diharapkan dapat memperlancar saluran air yang notabene dapat menimbulkan banjir apabila turun hujan deras.
”Selain itu diharapkan dapat memberikan pesan moral kepada masyarakat sekitar, agar tidak membuang sampah sembarangan,” kata Jarot.
Seluruh guru khususnya wali kelas, berperan aktif dalam aksi ini dengan menentukan titik-titik lokasi yang harus dibersihkan.
”Guru juga mengawasi aktivitas anak agar mereka memenuhi target masing-masing, yaitu 50 sampah per orang. Dengan jumlah murid sebanyak 951 orang, jika masing-masing anak memungut minimal 50 sampah, berarti sampah yang terkumpul sekitar 50 ribu sampah. Estimasinya, jika 50 sampah sama dengan minimal memiliki berat 1 kg, maka 50 ribu sampah sama dengan 1.000 kg (1 ton),” paparnya.
Sampah-sampah yang berserakan yang telah dipungut oleh mereka (para siswa), dimasukkan ke dalam kantong plastik yang mereka bawa masing-masing, ditambah membekali diri dengan sapu lidi dan serok sampah.
Aksi bersih-bersih sampah ini, tentu saja bagian dari tujuan untuk mencapai target penanaman karakter cinta lingkungan. Salah satu karakter yang ingin ditanamkan oleh SMPN 4 Banjarbaru sebagai sekolah yang berkarakter.
Tidak hanya itu, aksi pungut 50.000 sampah ini juga merupakan salah satu target program OSIS yang sangat selaras dengan visi misi sekolah berkarakter.
”Juga sebagai salah satu pelaksanaan program Adiwiyata yang momennya cukup tepat, mengingat beberapa kali terjadi genangan air yang meluap ke jalan raya akibat akumulasi sampah yang tidak terbendung,” tandasnya.
Pemandangan yang cukup unik terjadi ketika anak-anak berebut mengangkut sampah di halaman Pasar Ulin Raya, tepatnya di depan Kantor BPD Kalsel dengan menggunakan artco aset pasar.
”Entah karena terlalu bersemangat, kelebihan muatan atau karena tidak berpengalaman, beberapa kali artco terbalik beserta isinya. Namun dengan riang mereka kembali memunguti sampah yang berhamburan,” cerita Jarot sembari tertawa kecil.
Setelah ada aba-aba waktu tinggal 15 menit untuk kembali ke sekolah, secara spontan para siswa membersihkan diri dengan mencuci tangan di mushola terdekat dan di rumah warga sekitar. Seusai membersihkan diri masing-masing, mereka kemudian kembali ke sekolah untuk melanjutkan pembelajaran.