REDAKSI8.COM – Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Banjar meluncurkan program Gerakan Nasional Orang Tua Membaca (Gernas Buku), Kamis (15/3) di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar.

Bunda PAUD Kabupaten Banjar, Hj Raudhatul Wardiyah yang hadir dalam acara peluncuran (launching) ini mengatakan, PAUD merupakan program nasional yang utama dan perlu ditingkatkan, baik kuantitas maupun kualitas di semua program.
“Saya berharap lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Banjar, bisa menjadi media terbaik dalam mendidik anak anak kita pada masa emas perkembangan mereka, agar kelak anak-anak kita menjadi generasi emas, generasi yang unggul dan berkarakter, berakhlakul mulia, cerdas, sehat serta memiliki wawasan yang luas,” tuturnya.
Program Gerakan Nasional Orang Tua Membaca (Gernas Buku), Hj Raudhatul Wardiyah menyampaikan adalah untuk menjauhkan anak-anak dari ketergantungan bermain gadget.
“Karena gadget tentunya selain merusak perkembangan otak anak juga merusak mata,” tambahnya lagi.
Ketua Himapaudi Kabupaten Banjar Hj Nurhayati menerangkan, buku adalah jendela dunia dan jendela pengetahuan, sehingga dengan membaca akan membuka pengetahuan dan jendela dunia.
“Tentunya yang harus kita lakukan adalah orang tua itu menyempatkan diri untuk membaca buku untuk anak-anaknya, agar mereka terbiasa dengan buku dan dapat melahirkan dan mendidik untuk menjadi anak yang cerdas, anak yang kreatif, serta anak yang inovatif,” pungkasnya.
Menyikapi banyaknya anak-anak yang menghabiskan waktunya dengan menonton TV dan bermain gadget, Hj Nurhayati menyampaikan hal tersebut layak untuk menjadi perhatian banyak pihak, terutama para orang tua.
“Untuk itu, mari kita sama-sama sosialisasikan kepada orang tua murid kita masing-masing, agar orang tuanya bisa menyempatkan waktu untuk membacakan buku kepada anak-anaknya,” ajaknya.
Kepala Bidang Bina PAUD, Pendidikan Keluarga Dan Pendidikan Masyarakat, Erny Wahdini dalam acara launching Gernas Buku mengajak semua orang, khususnya pelaku pendidikan yaitu guru dan orang tua serta masyarakat untuk mengembalikan kebiasaan-kebiasaan yang masih bisa dicontoh pada zaman dulu, seperti orang tua mendongeng.
“Dengan orang tua mendongeng kepada anaknya, selain terjalin keterikatan emosional antara orang tua dan anak, juga membiasakan anak-anak agar senang membaca buku, sehingga membaca buku itu tidak merupakan paksaan tetapi kesenangan anak. Jadi dengan demikian maka itu akan menumbuhkan literasi, menumbuhkan rasa senang belajar. Kita ketahui kemampuan literasi anak-anak Indonesia masih rendah, jadi ini salah satu cara kita ikut mensukseskan program gerakan nasional membacakan buku untuk anak,” katanya menjelaskan. (Ai)