REDAKSI8.COM – Banyaknya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjajakan makanan seperti seafood dan sebagainya di sepanjang Jalan A Yani Banjarbaru, mendapat perhatian dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru.
![](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2025/01/WhatsApp-Image-2025-01-27-at-17.17.24.jpeg)
Perhatian tersebut tertuju pada limbah sisa-sisa makanan atau bekas cucian yang mereka hasilkan, agar para PKL tidak membuangnya langsung ke got atau saluran drainase.
Ditemui di ruang kerjanya baru baru tadi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru Sirajoni mengatakan, pihaknya akan mencari sejumlah opsi dan solusi untuk mengatasi persoalan limbah yang dihasilkan PKL itu.
Menurut Sirajoni, mungkin saja salah satu opsinya yaitu dengan menempatkan bak-bak penampungan limbah seperti bak sampah pada umumnya, di tiap-tiap lokasi para PKL berdagang.
”Kami dari DLH Banjarbaru mengupayakan atau menjalin komunikasi nantinya dengan kawan-kawan pedagang kaki lima, bahwa limbah yang mereka hasilkan akan ditampung dalam bak yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” beber Sirajoni.
![Isra. mi'raj 2025](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250126-WA0002.jpg)
![](https://redaksi8.com/wp-content/uploads/2019/01/WhatsApp-Image-2019-01-24-at-20.03.52.jpeg)
Guna mendukung solusi itu, Sirajoni menambahkan, armada kebersihan DLH setiap harinya akan mengangkut limbah-limbah itu.
”Sebagai timbal baliknya, para PKL kemungkinan akan dikenakan biaya kontribusi untuk pengangkutan limbah dari bak penampungan tersebut,” ungkapnya.
Untuk besaran biaya kontribusinya, terang Sirajoni, akan disesuaikan dengan kebutuhan atau skala dagang dari masing-masing PKL, apakah dihitung per kubik seperti penyedotan tinja atau sebagainya.
”Intinya kami akan coba win-win solution. Artinya pedagang tetap dapat berjualan, tetapi tidak mengganggu lingkungan hidup dan masyarakat umum di Kota Banjarbaru (akibat limbah yang dihasilkan),” pungkas Sirajoni.