REDAKSI8.COM, BANJAR – Syaifullah Tamliha bersama pengurus Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Banjar mendatangi sekretariat Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Banjar.
Kedatangan Syaifullah Tamliha untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Banjar ke DPC PKB Kabupaten Banjar dan diterima secara langsung oleh Ketua DPC PKB Kabupaten Banjar Muhammad Zaini dan Sekretaris DPC PKB Kabupaten Banjar H Wahyudin.
Syaifullah Tamliha mengungkapkan bahwa DPC PPP Kabupaten Banjar di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar memiliki 5 kursi, juga sebaliknya DPC PKB Kabupaten Banjar juga memiliki 5 kursi. Sedangkan untuk pencalonan harus memiliki 9 kursi.
Pada saat pengantaran berkas tersebut, Syaifullah Tamliha mengatakan bahwa dirinya mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Kabupaten Banjar ingin mengabdi di Kabupaten Banjar dengan mempunyai visi dan 9 misi untuk Kabupaten Banjar.
“Yang pertama menjadi Bupati Kabupaten Banjar untuk mengabdikan diri untuk kemajuan Kabupaten Banjar sebagai kota serambi Mekkah kedua. Kabupaten Banjar merupakan tempat banyaknya para ulama dan wali,” tuturnya.
Yang kedua untuk meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Banjar. Kabupaten Banjar sebagai lumbung padi terbesar di Kalimantan Selatan dan hal tersebut perlu ditingkatkan.
“Waduk Riam Kiwa sampai saat ini tidak ada ciri-ciri untuk terbangun, karena tidak ada satu jengkal pun lahan yang sudah dibebaskan. Sedangkan itu menjadi harapan petani,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Banjar konsistensi sebagai daerah penghasil produk beras terbesar di Kalimantan Selatan tidak tercapai lagi, karena petani butuh air, tetapi airnya tidak ada, petani tidak butuh air tetapi air yang datang seperti banjir sehingga gagal tanam karena datang air.
Yang ketiga, Syaifullah Tamliha juga mengungkapkan bahwa perlunya rumah sakit rehabilitasi narkoba hukum ditegakkan secara adil, penjara di Martapura hanya kapasitas 400 orang, tetapi semuanya dimasukan ke penjara tidak akan menyelesaikan masalah.
“Kalau semuanya dimasukan ke penjara, maka tidak akan menyelesaikan masalah, dan tentunya yang perlu direhabilitasi akan direhabilitasi,” pungkasnya
Yang ke empat untuk memperkuat Martapura sebagai kota serambi Mekah kedua sehingga harus ada kawasan religi yang memadai, orang kemartapira tidak hanya ke makam, tetapi juga menikmati kuliner Martapura.
Yang ke lima terkait UMKM produknya harus bersertifikat halal dan perlunya rumah pemotongan hewan yang halal, karena Kabupaten Banjar mayuritas adalah Islam dan mendirikan kembali Martapura itu sebagai kota wisata berlian.
Yang ke enam Pertemanan dengan parlemen di dunia, Satelit Israel menunjukan Martapura adalah lokasi berlian terbesar. Dibeli orang asing di Martapura dan di bikin di Belanda dan akhirnya mahal, penggusukan intan di Martapura perlu peralatan yang canggih
Yang ke tujuh Kabupaten Banjar punya lahan yang besar, bersama DPRD akan membuat peraturan kelapa sawit untuk di bikinkan pabrik CPO dengan harga terjangkau yang diatur perda.
Kedelapan, selain itu juga membuat wadah ulama untuk memberikan pendapat untuk keputusan bersama, kan ada MUI sudah dan tinggal mengumpulkan ulama ulama saja.
Yang ke sembilan juga terkait kearifan lokal di Kabupaten Banjar, dan dipertahankan dengan memperkuat pesantren pesantren. Tidak ada NU kala tidak ada pesantren, tidak ada pengurus NU kalau tidak ada pesantren kecil.