Berkat penyelidikan intensif, tim gabungan Unit Reskrim Polsek Martapura, Resmob Sat Reskrim Polres Banjar, dan Unit Kamneg Intelkam Polres Banjar akhirnya menangkap dua pelaku utama.
Insiden mencekam ini terjadi pada Jumat, 13 Desember 2024, sekitar pukul 11.00 WITA. Kejadian bermula ketika warga sekitar menemukan HY dalam kondisi terluka parah dan langsung membawanya ke RSUD Ratu Zalecha Martapura. Informasi tersebut segera diteruskan kepada pihak kepolisian, yang langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan.
Tim kepolisian kemudian mengantongi identitas para pelaku dan melakukan pengejaran. Tak butuh waktu lama, mereka berhasil menangkap MF (44) di kediamannya di Jalan Sekumpul Pintu Air, serta MSA (42) di rumahnya di Desa Murung Kenanga, Martapura.
Saat penangkapan, polisi juga menyita sejumlah barang bukti yang menguatkan keterlibatan para tersangka dalam aksi pengeroyokan sadis ini, antara lain:
– Sebilah pisau belati yang diduga digunakan untuk menikam korban.
– Surat visum yang membuktikan luka tusuk pada korban.
– Kaos abu-abu milik pelaku yang diduga dipakai saat kejadian
Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat melalui Kapolsek Martapura Ipda Zulkipli menegaskan bahwa kedua pelaku telah mengakui perbuatannya.
“Dari hasil interogasi, para tersangka mengakui telah melakukan pengeroyokan terhadap korban. Saat ini mereka telah diamankan di Polsek Martapura untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Ipda Zulkipli.
Atas perbuatannya, MF dan MSA dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang tindak pidana pengeroyokan yang mengakibatkan korban mengalami luka berat. Mereka terancam hukuman pidana yang tidak ringan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Polsek Martapura mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan kejadian serupa demi menjaga keamanan di Kabupaten Banjar.
“Kami mengimbau warga untuk tetap menjaga ketertiban dan segera melaporkan jika ada kejadian yang mencurigakan. Peran aktif masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” tutup Ipda Zulkipli.
Kini, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap motif di balik aksi pengeroyokan yang hampir merenggut nyawa korban.



